Selamat Datang di Blog Unifam Strawberry, Jika anda ingin berkonsultasi seputar budi daya stroberi silahkan menghubungi kami. Dengan senang hati akan kami bantu. Trima kasih

Friday, January 28, 2005

Kopi Rasa Stroberi Tercipta

PELUANG
Kopi Rasa Stroberi Tercipta* Menunggu Lima Tahun
Ambisi memasarkan hasil kebun stroberi di Provinsi Lampung belum kesampaian. Namun, berkat ketekunannya, Made Jaya menciptakan kopi bercita rasa stroberi. Rasanya tak kalah nikmat dengan soft drink lainnya.
MADE terinspirasi buah stroberi yang kian hari kian tak laku di pasar sehingga buahnya busuk dan percuma. Lalu, sang pemilik kebun itu mencoba mengoplos buah stroberi dengan biji kopi. So, terciptalah kopi rasa stroberi.
Cita rasa kopi stroberi lumayan nikmat dan gurih. Perpaduan dua buah berbeda spesies ini diyakini Made mampu mengusir masuk angin dalam sekejap. Pas untuk minuman di daerah berhawa sejuk atau malam hari.
Semula, Made Jaya hanyalah petani stroberi biasa. Mengandalkan usaha obat-obatan pertanian, ia bercocok tanam stroberi. Maksud hati mengenalkan buah ini sebagai ciri khas daerah Lambar. Tapi apa yang didapat? Setelah lima tahun berjalan, budi daya stroberi yang ditekuninya tak kunjung memberi hasil berarti.
Dia bahkan nyaris putus asa. Buah stroberi hasil panennya hanya laku sedikit karena pemasarannya masih sebatas di Way Tenong saja.
Keruan saja apa yang kini dapat tak laku di pasaran, kecuali buah yang busuk dan kemudian terbuang percuma (mubazir, red).
Lazimnya buah yang tergolong langka di Lampung, stroberi dalam kondisi masak hanya mampu bertahan paling lama dua hari.
"Jika dalam jangka waktu dua hari itu buah yang siap dijual laku habis di Way Tenong, itu hanya keajaiban," ujar dia.
Kondisi demikian, katanya, terus-menerus menjadi dilema, sedangkan biaya sewa lahan tak bisa ditunda-tunda. Harus dibayar setiap tahun!
Diolah
Tak ingin terus-menerus rugi, Made Jaya kemudian berpikir keras bagaimana caranya agar stroberi miliknya tidak terbuang percuma dan rugi berubah untung. "Satu-satunya cara adalah mengolah buah stroberi".
Bukan karena kebetulan jika di Way Tenong banyak dijumpai petani kopi.
Karena itu terpikir olehnya menggabungkan kedua komoditas perkebunan ini sehingga memiliki nilai jual tinggi. "Jika dikombinasikan bukan mustahil produk olahan laku dijual dengan harga tinggi," kata Made. Walaupun hingga saat ini harga kopi merosot tajam, sementara stroberi dari kebunnya banyak terbuang akibat busuk.
Awalnya, ide Made Jaya membuat kopi rasa stroberi kurang mendapat respons, khususnya dari warga sekitar yang masih terhitung tetangganya sendiri.
Made tetap dengan uji cobanya membuat jus stroberi melalui proses stroberi yang telah berubah menjadi jus direndam dengan kopi sehingga benar-benar meresap.
Setelah dilakukan perendaman tersebut, kopi yang telah diresapi dengan jus stroberi digoreng dan diolah menjadi kopi bubuk biasa. Setelah jadi, rasanya pun dicicipi. Dari situ diketahui kopi rasa stroberi benar-benar nikmat. "Kopi ini juga bisa mengusir masuk angin dalam sekejap," kata Made Jaya.
Dari hasil uji cobanya ini, Made Jaya lalu memasarkan sendiri di sekitar Way Tenong. Sehari, dua hari belum ada respons. Namun hari berikutnya permintaan kopi rasa stroberi terlihat makin banyak. Bahkan membuat Made kewalahan melayani permintaan.
Karena pasar mulai mencari, mudah saja bagi Made mematok harga per kilogram kopi rasa stroberi ramuannya itu. "Kopi rasa stroberi itu saya jual Rp15 ribu per kilogramnya," ujar Made.
Menurut dia, dalam beberapa bulan saja dia bisa menghabiskan sampai 5 kuintal lebih kopi rasa stroberi. Pasaran tersebut tidak terbatas warga sekitar Way Tenong saja, melainkan warga pendatang yang kebetulan berkunjung ke Way Tenong.
Kini, boleh jadi, Made sudah tidak perlu khawatir dengan kebun
stroberinya karena buah stroberi yang biasanya busuk bisa dijadikannya jus untuk bahan kopi rasa stroberi. Jelasnya, semuanya berjalan dengan seimbang.
Hanya saja yang masih menjadi kendala pemasaran kopi rasa stroberi ini adalah dari segi kemasan. Menurut Made Jaya, sejumlah pembeli ragu terhadap keaslian dan jaminan mengonsumsi kopi stroberi karena kemasannya masih berupa plastik polos biasa. "Mungkin kalau ada cap di kemasannya pembeli bisa lebih yakin dan penjualannya bisa lebih banyak," kata Made. n Meza Swastika/S-1

3 comments:

  1. menarik sekali.. ini dimanah yah Mas yang bikin kopi stroberi ini? tertarik gak buat eksport? hubungi daku dong di ibugaul@yahoo.com regarding ini bila tidak keberatan.

    ReplyDelete
  2. menarik sekali pak... tolong kirim alamat usaha kopi stroberi nya pak saya ingin survei ke usaha bapak.

    ReplyDelete
  3. menarik sekali pak... tolong kirim alamat usaha kopi stroberi nya pak saya ingin survei ke usaha bapak.

    ReplyDelete