Selamat Datang di Blog Unifam Strawberry, Jika anda ingin berkonsultasi seputar budi daya stroberi silahkan menghubungi kami. Dengan senang hati akan kami bantu. Trima kasih

Friday, January 28, 2005

TamWaroeng Strawberryancabali dan Tren "Stroberi Petik Sendiri" Tawangmangu Beralih ke Tanaman Stroberi

JAKARTA – Apa jadinya stroberi dan serabi dimodifikasi? Nikmat dan sedap, tentu saja. Apalagi kenikmatan itu dibaluti atmosfer nongkrong yang asyik. Soal harga, dijamin tak bakal bikin ”panas-dingin” waktu mentraktir sang kekasih. ”Eh, sudah pada pesan blom? Silakan pesan loh... Di sini, yang jadi favorit serabi telor sosis ayam mayonaise,” sambut Putra Priyadi, ramah. Dengan gesit, ia menyodorkan buku menu kepada tiga anak muda yang menjadi tamunya malam itu. Yang perempuan nyeletuk,”Kita dapet diskon dong.” Putra menyahut tangkas,”Tenang aja, yang penting pesan dulu.” Di Waroeng Strawberry suasana akrab dan kekeluargaan memang sudah terbangun dari sejak awal. Putra Priyadi – sang pemilik – selalu menekankan hal ini kepada seluruh karyawannya. Maklum, strategi ini sudah terbukti ampuh untuk merayu konsumen betah berlama-lama dan selalu kembali berkunjung lagi. ”Konsep tempat ini bukan rumah makan keluarga, tapi rumah makan dengan sistem kekeluargaan. Tamu-tamu kami bebas mau ngobrol sambil mainan yang ada di meja atau bisa baca-baca majalah,” ujar pemuda berusia 21 tahun ini. Pada meja tamu sudah tersedia aneka permainan, dari congklak, monopoli, halma, ular tangga, scrabble, kartu remi, gapleh, kutak-katik kotak dan masih banyak lagi. Lantas kalau tamunya betah nongkrong, apa tak mengganggu tamu lain yang akan ikut kongko? Maklum, warung yang ada di bilangan Tanjung Duren, Jakarta Barat ini hanya berkapasitas 50 tempat duduk. Sambil tersenyum, Putra berujar enteng,”Itu sudah jadi risiko kita. Tapi, biasanya tamu-tamunya mau ngerti kok.” Karena itu, tak usah heran bila waktu ramai (malam minggu atau hari libur), pengunjung pun sampai rela berdiri, mengantre dapat tempat. Waroeng Strawberry bukan cuma jual keramahan. Dari namanya, warung ini sudah menegaskan menu jualan mereka: serba stroberi. Saat tiba di muka restoran, kita ditambahi keterangan tambahan. Ada, aneka sajian serabi khas Bandung. Wah, apa pula ini....”Saya pilih stroberi, karena segmen pasar kami adalah mahasiswa. Biasanya, mereka suka sama yang unik, nah waktu itu saya coba dengan stroberi yang dibuat jus,” cerita Putra. Hasilnya, sungguh menggembirakan. Dagangan laris manis. Sukses dengan stroberi, Putra memasukkan menu tambahan: serabi Bandung. Serabi yang dijajakan di tempat makan seluas 300 meter persegi ini merupakan cabang dari Serabi Imut Setia Budi Bandung. Bagi penggemar kuliner Jakarta dan sekitarnya, Serabi Imut bukan nama yang asing. Penganan tradisional ini selalu jadi incaran orang. ”Nah, daripada harus jauh-jauh ke Bandung kenapa nggak mampir ke sini saja,” alasan Putra memasukkan penganan ini dalam daftar menu. Pencegah KankerStroberi punya bentuk yang unik, seperti hati. Warna buahnya yang sudah matang pun merah menggoda. Dan rasanya, luar biasa manis dan segar kalau kita beruntung mendapatkan yang kualitasnya tinggi. Buah mungil yang sering disebut buah cinta punya khasiat bagus untuk kesehatan tubuh. Menurut USDA (United State Departement of Agriculture), stroberi mencegah kanker payudara dan leher rahim. Buah ini juga menekan risiko serangan jantung. Fungsi antioksidan stroberi turut disumbang kandungan vitamin C yang tinggi 56,7 mg per 100 gram. Berdasar standar Amerika Serikat, bila memakan delapan buah berukuran sedang mencukupi kebutuhan vitamin C per hari. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang sebutir jeruk. Menurut The Iowa Women’s Helath Study asupan vitamin C mereduksi risiko kanker hingga 37%.Daftar kesaktian stroberi masih panjang. Buah yang pada zaman Yunani kuno diangkat sebagai lambang dewi Cinta ini mampu mencegah jantung koroner dan menekan tekanan darah tinggi. Stroberi juga bisa mengatasi masalah pencernaan, hati, murus-murus, rematik, radang sendi dan encok. ”Makan stroberi juga bagus buat memutihkan gigi,” sebut mahasiswa jurusan hotel manajemen sebuah akademi pariwisata itu. Sadar khasiat yang dahsyat, Putra makin mantap mengembangkan sajian stroberi dalam usaha boganya itu. Terlebih, pengunjung menyambut positif. Ia pun berkreasi. Dicampur bahan dasar lain, jadilah aneka minuman stroberi yang menyegarkan. Ambil contoh, minuman ”I Love You” – campuran buah stroberi segar dengan blue berry. Kabarnya, menu ini jadi favorit pelanggan. Modifikasi stroberi yang paling fenomenal adalah nasi goreng strawberry. Menu ini dimasak dengan bumbu khusus hasil racikan yang sudah dicampur buah stroberi. Sebagai tambahan, ada telur dan daging ayam kampung. Karena disiapkan dengan cermat, ketika matang aroma bumbu stroberi akan tercium harumnya. Harganya, Rp 8.499. Putra juga berkreasi dengan serabi. Serabi Bandung yang gurih itu dibuatnya menjadi 32 jenis pilihan. Ada yang dicampur dengan oncom, meisjes, gula aren, coklat, susu, keju, telur, ayam, kacang dan masih banyak lagi. Modifikasi ini berjalan sukses. Waroeng Strawberry lambat laun makin dikenal, meski baru ditangani Putra sejak enam bulan lalu. Saking ngetopnya, Waroeng Strawberry sempat diundang untuk mengisi stan menu penutup pada jamuan santap malam kenegaraan usai upacara penurunan Sang Saka Merah Putih, 17 Agustus lalu. ”Wah, Ibu Mega sampai tambah loh waktu makan serabi telor sosis ayam mayonaise,” kata Putra bangga sembari menunjukkan foto-foto saat mereka di Istana Negara. Putra mengaku terkejut ketika kepala rumah tangga istana negara mengundangnya ikut rapat persiapan acara pesta kebun itu. ”Saya nggak tahu kapan dia ke sini. Tiba-tiba, saya dapat telepon (pemberitahuan rapat itu),” kata alumnus SMIP Theresia Jakarta ini. Soal persiapan menu, Putra tak mengalami kesulitan. Sebab, katanya, tak yang berbeda dengan apa yang biasa disajikan di warung. Kebanggaan menjadi salah satu pengisi perut orang-orang penting negara ini begitu membekas dalam diri Putra. Tak heran, saat menyapa pengunjung, ia selalu berucap,”Cobain deh serabi imut. Ini makanan kerajaan nih.” Selanjutnya, Anda bisa tebak sendiri penjelasan lanjutan dari mulut Putra. (SH/bayu dwi mardana)

No comments:

Post a Comment