Selamat Datang di Blog Unifam Strawberry, Jika anda ingin berkonsultasi seputar budi daya stroberi silahkan menghubungi kami. Dengan senang hati akan kami bantu. Trima kasih

Wednesday, September 24, 2008

Pasokan Stroberi

Bagi yang memerlukan pasokan stroberi 1 ton/hari, dan memerlukan ubijalar cilembu bisa menghubungi Bapak Ayung di 081320797422

Saturday, August 23, 2008

Perkebunan Stroberi di Ciwidey

Agrowisata yang terdapat disepanjang kawasan ciwidey ini dikembangkan untuk memberikan pengalaman berbeda sekaligus menguatkan citra pariwisata di kawasan Ciwidey. Aktifitas wisata yang ditawarkan pada para pengunjung adalah memetik langsung buah stroberi dari kebun-kebun milik petani, pengunjung dapat memilih sendiri kemudian nantinya akan membeli hasil petikannya tersebut seharga Rp.25.000-35.000,- ribu rupiah perkilogram. Udara dan susasana yang segar membuat kegiatan agrowisata ini menjadi menyenangkan untuk keluarga.
Sumber : http://id.my-indonesia.info/artikel/perkebunan-stroberi-di-ciwidey.html

ALL ABOUT STRAWBERRY AGROWISATA PENUH PESONA

Abstrak :
Setelah menguraikan distro dan FO ( factory outlet) dalam ranah pariwisata Kota Bandung pada SKIM IX – 2005 di Universitas Padjadjaran, pada SKIM X – 2007 di UKM - Malaysia, saya bermaksud mengurai kembali dunia ekonomi pariwisata. Banyak orang sudah mafhum bahwa kemacetan dalam kota Bandung di tiap akhir pekan apalagi saat libur panjang adalah “berkah lain” yang patut disyukuri. Kali ini saya ingin mengajak peserta seminar untuk melihat geliat masyarakat pedesaan di Kabupaten Bandung dalam usaha agrowisata, khususnya agrowisata stroberi. Sesuatu yang sangat diharapkan tumbuh disekitar Bandung, sehingga tidak semakin membuat sesak pusat kota. Sehingga kemacetan yang akan sulit ditanggulangi sebagaimana dikhawatirkan para pakar tata kota dan transportasi seperti Prof. Kusbiantoro tidak terjadi,atau sekurangnya dapat mudah diatasi.

Rahardjo (Kompas, 20 Okt. 2006) melaporkan bahwa kawasan wisata Ciwidey (nama Kecamatan di Selatan Kabupaten Bandung), kali ini mempunyai daya tarik lain. Tidak saja menyuguhkan panorama yang eksotik, udara sejuk berkabut, tetapi wisata agro penuh pesona.
Memang sudah sejak lama kawasan Bandung Selatan dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang mengandalkan keindahan alam. Kawah Putih Ciwidey, Situ Patengan, Kawasan penangkaran dan perlindungan rusa dan sumber air panas alam Cimanggu adalah beberapa objek wisata yang sudah lama dikenal.

Namun, seperti diakui oleh Dinas Pariwisata kabupaten Bandung, berwisata alam tanpa aktivitas menarik hanya akan cepat mendatangkan kebosanan. Pada akhirnya tidak banyak manfaat yang bisa dirasakan pengelola objek wisata maupun masyarakat sekitar. Padahal pariwisata yang menarik tidak saja dikunjungi banyak orang, tetapi lebih utama ialah seberapa lama wisatawan betah tinggal, seberapa banyak orang datang dan datang lagi, seberapa banyak uang yang dihabiskannya dan akhirnya seberapa banyak orang yang memperoleh manfaat. Seperti diyakini oleh Naisbitt (Global Paradox, 1994) bahwa ;
1. pariwisata mampu menyerap satu dari sembilan pekerja atau sekitar sebelas angkatan kerja global,
2. pariwisata menyumbang lebih dari sepuluh prosen GNP dunia,
3. pariwisata menyumbang penerimaan pajak lebih dari $ 655 miliar,
4. pariwisata menyumbang sebelas prosen belanja konsumen dan sekitar tujuh prosen belanja pemerintah.
Naisbitt mengemukakan pula ramalan World Travel & Tourism Council, bahwa hingga tahun 2005 pariwisata akan menghasilkan lebih dari 140 juta pekerjaan diseluruh dunia, dimana lebih dari 110 juta diantaranya di Asia Pasifik yang berkembang pesat.
Berbagai upaya masyarakat dan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Bandung mulai memberi harapan setelah berkembangnya agrowisata berbasis buah stroberi. Buah import ini ternyata cocok dikembangkan didataran tinggi Bandung Selatan. Seperti juga di kawasan Batu – Malang atau Mekar Sari – Bogor yang telah terlebih dahulu berkembang, Agrowisata ini juga memberikan kebebasan pada pengunjungnya berkeliling kebun yang dimiliki oleh para petani disepanjang jalur jalan menuju kawasan wisata Ciwidey, Rancabali dan Pasir Jambu. Pengunjung dapat memilih dan memetik buah stroberi yang diinginkannya hingga merasakan langsung kesegarannya. Tersedia pula kelengkapan untuk menikmatinya dengan cara lain, yaitu jus stroberi. Tentu saja kegiatan ini memberi pengalaman unik yang bisa jadi sangat berkesan. Dan seperti menjadi tren ekonomi dunia, experience economy akan menjadi keunggulan dan memberi nilai tambah lebih berarti.

Ada puluhan petani stroberi yang tergabung dalam Koperasi ”Yuriberri” yang telah pula mengembangkan berbagai produk olahan, seperti dodol, selai dan sirup. Dengan cara ini, kelebihan hasil panen dapat dapat diserap dan memberi nilai tambah yang tinggi. Jika produksi rata-rata perhari mencapai dua hingga lima ton dan harga berkisar Rp. 25.000/Kg. , jumlah uang yang beredar tentu saja tidak sedikit untuk ukuran masarakat desa. Oleh karenanya makin banyak saja petani sayur yang segera berpindah menjadi petani stroberi. Seperti dikutif Raharjo, Kepala Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung-Yoharman mengatakan ; “ Tahun 2006 sebagai tahun booming agrowisata stroberi. Pada hari libur rata-rata pengunjung bisa mencapai 35.000 orang.

Menarik untuk dilakukan perencanaan agar tidak terjadi kelebihan pasokan yang pada akhirnya justru merugikan petani. Sebagai contoh pembanding adalah inovasi yang dilakukan grup usaha The Big Price Cut – yang merupakan raja factory outlet di Bandung. “All About Strawberry” adalah salah satu outlet fesyen yang menjadikan buah stroberi sebagai icon yang mempunyai nilai rasa dan nilai jual tinggi. Tidak saja setiap pengunjung akan mendapat segelas jus stroberi sebagai welcome drink yang menyegarkan , namun bentuk dan warna buah stroberi pun menjadi simbol utama berbagai produk fesyen yang menarik dan bernilai ekonomi, jadilah All About Straberry.

Pengembangan kawasan Bandung Selatan sebagai kawasan agrowisata, hendaknya dapat segera difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Bandung dengan membenahi imprastuktur jalan. Kemacetan yang sangat parah di Jalan Kopo-sebagai jalan utama menuju Bandung Selatan, harus segera dibenahi. Pembangunan jalan tol sebagaimana ramai dibicarakan dalam lima tahun terakhir perlu segera diwujudkan. Disamping itu Pemerintah Kabupaten perlu pula melakukan pembinaan yang sistematis dan menyeluruh agar masyarakat cukup siap dan memperoleh manfaat yang optimal. Kebiasaan Pemerintah Daerah untuk mengedepankan berbagai pungutan dalam rangka meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah haruslah ditahan. Berikanlah servis yang sebaik-baiknya agar iklim berusaha kondusif dan akhirnya potensi masyarakat berkembang. Karena sesungguhnya masyarakat yang berkembang baik tidak akan menjadi beban pemerintah.


Sumber : unpad.ac.id

Dari Stroberi ke Kawah Putih

SEJAUH mata memandang hamparan stroberi menghijau. Ciwidey dan Rancabali identik dengan stroberi. "Kebun stroberi, pembeli memetik sendiri," begitulah plang terpampang di sepanjang Jalan Raya Ciwidey.

Sejak Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menetapkan Ciwidey sebagai kawasan agrowisata stroberi, banyak petani sayuran "banting setir" menanam stroberi, baik di pekarangan atau di persawahan. Menariknya, wisatawan tak hanya menyaksikan keindahan hamparan kebun stroberi, tapi juga bisa memetik sendiri dengan harga Rp25--30 ribu per kilogram.

Begitu pula siang itu, peserta outing agency "menyerbu" perkebunan stroberi tak jauh dari Hotel Sindang Reret, tempat peserta menginap. Terik mentari tak mereka pedulikan karena memang tak terasa panas di tengah kehijauan pohon stroberi dan embusan angin sepoi-sepoi. Sambil memetik, mereka juga mencicipi stroberi di kebun yang memang tidak dilarang untuk dimakan. Makan stroberi sambil memetiknya di kebun tidak dilarang karena mungkin sudah diperhitungkan pemiliknya.

Karena itu, tak heran bila metik sendiri agak mahal dibandingkan beli yang sudah jadi, seperti yang dijual di terminal menuju atau di objek wisata Kawah Putih yang harganya sekitar Rp5 ribu sampai Rp10 ribu/kg. "Enak metik sendiri dong, lebih mengesankan," kata Amdoni Zakir dari Initiave Media, seraya mengatakan, "110% gue puas mengikuti acara Lampung Post ini."

Hal senada disampaikan Syawal dari Hotline Advertising yang mendapat door prize sepeda motor. "Kalau Lampung Post bikin acara gini lagi, gue ikut lagi ya. Coba setahun tiga kali bikin acara ini," ujar Syawal, pemilik "suara emas" ini sembari terkekeh.

Selain memetik stroberi, wisatawan bisa minum jus stroberi atau makan dodol stroberi.

Usai ber-stroberi ria, peserta melanjutkan perjalanan ke Kawah Putih, Gunung Patuha, Ciwidey yang memiliki ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut (dpl). Pemandangan eksotik memukau di kawasan wisata Bandung Selatan ini. Hawa dingin yang menggigit tulang di tengah fumarol belerang pekat menambah nuansa tersendiri.

Kawasan wisata dan hutan lindung yang dikelola Perusahaan Perhutanan Indonesia (Perhutani) Unit III ini berjarak sekitar 40 kilometer ke arah selatan Kota Bandung. Terdapat danau belerang berwarna putih kebiruan di Kawah Putih. Asap belerang pun masih keluar dari permukaan danau. Di pinggir danau terdapat puing-puing peninggalan Belanda serta sebuah terowongan bekas penggalian yang masih menyemburkan gas berbau belerang.

Peserta kalangan biro iklan Jakarta tak menyia-nyiakan kesempatan foto bersama, sendiri dengan "ulah" sesuka hati. "Saran gue untuk Lampung Post, sering-sering lah bikin outing begini. Gue pasti ikut," kata Danny Koyongian dari Dentsu Indonesia. Setuju!!! n Ade Alawi/M-1

Sumber : lampung Post

Stroberi Dongkrak Kualitas ala Agus Kurnia

Stroberi
Dongkrak Kualitas ala Agus Kurnia

Langit di atas Ciwidey, Bandung, baru saja beranjak siang.Dua bus berwarna biru
masing-masing berpenumpang 50 orang memasuki halaman parkir kebun Kurnia
Strawberry. Dari dalam bus para penumpang bergegas berloncatan menuju kebun
untuk memetik stroberi segar. Buahnya tak menarik, kata Prasetyo Gunawan, salah
seorang pengunjung. Stroberi di atas karung setinggi 50 -60 cm itu kotor
terciprat air hujan. Namun, kini cerita sedih itu tinggal kenangan. Setelah
karung ditinggikan hingga 1 m, stroberi mulus meski hujan semalaman.

Butiran hujan yang jatuh pada Jumat atau Sabtu malam jadi momok menakutkan para
pekebun stroberi. Mestinya, di akhir pekan para pelancong bisa memetik buah 60
-100 kg per hari, kata Agus Kurnia, pemilik Kurnia Strawberry seluas 4.500 m2.
Dengan harga jual Rp40.000 per kg, itu berarti senilai Rp2,4-juta
-Rp4-juta.Namun, rupiah itu bakal melayang dari genggaman pekebun bila hujan
turun semalaman.Para pelancong enggan memetik stroberi yang berpenampilan kotor.

Menurut Andre Raharja, praktikus pertanian di Bandung, menjual stroberi kepada
para pelancong menjadi impian para pekebun.Maklum, bila Fragaria vesca tak
dilirik pelancong, pekebun mesti menjual ke pengepul.Di sana harga stroberi
menukik tajam. Buah berbentuk hati itu dijual berdasarkan kelas-kelas tertentu.
Kelas A-sekilo berisi 30 buah -hanya Rp20-ribu per kg. Kelas B, sekilo berisi
50 buah, Rp15.000; dan kelas C, sekilo lebih dari 50 buah, Rp10.000.

Gampang lapuk
Cerita Agus Kurnia tentang karung pendek jadi biang keladi stroberi rusak bukan
omong kosong.Sejak 3 tahun silam, pekebun memang memanfaatkan karung beras dan
karung pupuk sebagai pot setinggi 50 -60 cm.Namun, pot berbahan karung itu
bukan tanpa masalah. Karung mudah lapuk kena hantaman sinar matahari dan
guyuran hujan secara langsung. Setelah 4 bulan dipakai, biasanya pekebun mesti
membongkar pot karung itu. Atau melapisi pot lama dengan karung baru supaya tak
roboh.

Lantaran dianggap tak praktis, pekebun mulai beralih menggunakan polibag besar
seukuran karung. Awalnya kami mengira cara itu lebih praktis, tapi ternyata tak
cocok, kata kelahiran Bandung, 2 Mei 1973 itu. Musababnya, stroberi matang
terbakar jika bersentuhan dengan plastik polibag saat matahari terik. Alih-alih
memudahkan pekerjaan, penggunaan polibag malah membuat rugi karena buah tidak
laku dijual.

Karena selalu dirundung masalah, Agus pun memutar otak.Ia mesti mencari bahan
pot yang awet tapi tidak merusak buah. Ayah 2 anak itu teringat mulsa plastik
hitam perak alias PHP yang sering digunakan pekebun tomat dan cabai.Mulsa pasti
bisa dipakai sebagai bahan pot karena tidak menjadi panas meski tersinari
matahari,paparnya. Pot dari karung tetap dipakai. Lalu seluruh permukaan luar
karung itu dilapisi mulsa. Supaya tidak gampang melorot, mulsa dijahit pada
karung.Pot ditinggikan sampai 1 m supaya stroberi tidak terciprat air hujan.

Tahan 2 -3 hari
Tak sekadar memanipulasi pot, Agus pun mengubah cara pemupukan supaya stroberi
yang dihasilkan tahan lama. Lazimnya, setelah memerah dan mengkilap -tanda buah
matang -buah cuma tahan sehari di tangkai.Bila pemetikan ditunda, buah busuk.
Padahal, kerapkali stroberi matang di awal pekan:Senin -Rabu. Saat itu
pelancong sepi.Daripada busuk, buah tetap dipanen, kata Andre. Konsekuensinya,
harga jual mengikuti pasar.Lain halnya dengan Agus. Pria berusia 33 tahun itu
bisa menunda panen hingga 4 -5 hari pada musim kemarau.Pada musim hujan,
penundaan 1 -2 hari.

Menurut Agus, stroberi mudah busuk di tangkai karena serapan unsur hara tidak
optimal.Untuk mengatasinya, pasokan hara terutama kalsium dan kalium mesti
ditambah. Penelusuran Trubus dari berbagai literatur, kalsium memperkuat
dinding sel dan menggiatkan pembelahan sel. Unsur Ca juga mengaktifk an kerja
berbagai macam enzim. Sementara kalium berperan sebagai katalisator dalam
proses pengubahan protein menjadi asam-asam amino. Kalium membuat tangkai buah
kekar.Dengan begitu buah tak gampang rontok dan busuk.

Sebetulnya, pekebun stroberi sudah memberikan kalsium dan kalium dalam bentuk
kalsit dan NPK saat pemupukan awal. Itu ditambah dengan pemberian pupuk daun
yang dilengkapi hara mikro. Namun, dari jumlah itu 60% terbuang percuma dan
tidak diserap tanaman. Supaya kalsium dan kalium efektif diserap akar, Agus
menambahkan zat perata perekat saat pemupukan.

Menurut Andre, pemberian perata perekat pada aplikasi pupuk daun membuat
larutan pupuk tersebar merata pada daun sekaligus membuatnya tidak mudah
tercuci. Pupuk yang diberikan terserap lebih optimal. Biasanya Agus menambahkan
2 tutup perata perekat setara 40 ml ke dalam 200 l larutan pupuk daun. Dosis
pupuk daun 1 -2 g per liter atau 1 -2 ml/liter. Itu bila pemupukan pada musim
hujan. Pada kemarau, dosis perata perekat cukup setengahnya. Aplikasi pupuk
daun itu seminggu sekali.

Bila perata perekat dicampur ke dalam pupuk melalui tanah, komposisinya
disesuaikan. NPK sebanyak 5 kg dilarutkan pada 200 l air, lalu ditambahkan
perata perekat sebanyak 20 ml. Baru kemudian dikocorkan ke tengah pot berisi 4
-5 tanaman setiap 10 -15 hari. Komposisi NPK disesuaikan dengan fase
pertumbuhan.Fase pertumbuhan gunakan NPK 32:10:10; remaja, NPK 20:20:20; dan
generatif, NPK 10:10:20.

Dengan tambahan perata perekat, pencucian pupuk minimal. Sebaran pupuk dalam
media pun lebih merata. Setahun berselang, cara yang Agus lakukan itu terbukti
ampuh. Ia tak pernah lagi ditinggalkan pelancong yang kecewa karena urung
memetik stroberi mulus. Trubus melihat, beberapa pekebun di sekitar mulai
mengikuti jejak Agus. (Destika Cahyana)

Kamis, 06-Juli-2006, 17:01:09
© 2006 trubus
Sumber Trubus

STROBERI ORGANIK MANIS ASEM WANGI

Bandung, Jl. Alfa No. 92, Cigadung II, 24 Mei 2008
Foto: Sobirin 2008, Stroberi Pot Organik Berbuah
Oleh: Sobirin
Bibit tanaman stroberi yang saya tanam di pot telah berbuah. Buahnya bagus, rasanya asem manis dan baunya wangi khas, dan yang jelas adalah organik. Dua bulan yang lalu Henry Syarifuddin, pengusaha muda, yang juga pengusaha jaringan internet, memberi sekitar 10 polibeg bibit stroberi muda.


Stroberi ini saya tanam di pot dengan media tanah 1 bagian dan kompos buatan sendiri 2 bagian. Tiap hari di siram MOL tapai, permukaan tanah diaduk pelan-pelan, rumput-rumput liar dicabuti.

Jadi petani rumah tangga memang asyik, harus sabar dalam merawat tanaman. Tetapi yang utama adalah rumah kita mampu memproses sampah rumah tangga kita. Reduce, reuse, recycle atau 3R perlu kita praktekkan agar rumah menjadi “zerowaste”. Tidak membuang sampah ke luar rumah.

Kalau kompos dan MOL sudah berhasil kita buat, maka tahap berikutnya adalah bertani rumah tangga atau “agrohome”. Ada nilai tambah setelah rumah kita menjadi “zerowaste”.

Kembali ke buah stroberi organik tanaman saya, baunya wangi dan terus menempel di tangan, segar......! Ada yang tertarik menjadi petani rumah tangga?

Sumber : http://clearwaste.blogspot.com/2008/05/stroberi-organik-manis-asem-wangi.html

Tuesday, August 12, 2008

Buah Stroberi Banyak Peminatnya


Buah Stroberi Banyak Peminatnya
17-Jul-2008


Stroberi, buah dari tanaman yang berkembang dengan baik pada musim kemarau, kini dijual di mana-mana. Kita bisa membelinya langsung di perkebunan stroberi. Bisa pula di pasar swalayan, pasar tradisional, maupun pedagang kaki lima.

Buah-buah stroberi segar dijual dengan nilai cukup tinggi. Harganya, kurang lebih Rp.35.000 hingga Rp.40.000 per kilogram. Satu kilogram, terdiri dari 70 hingga 80 buah stroberi.


Beberapa penjual memilih menjual buah-buah stroberi dalam kemasan plastik transparan (tembus pandang) yang kecil. Ada kemasan berisi 24 butir (dijual seharga Rp5.000) dan 12 butir (Rp3.000).

Bisnis yang Menguntungkan

Orang yang berminat membeli buah-buah stroberi, banyak. Hampir semua orang, terutama anak-anak dan remaja, suka rasa dan aromanya. Maka, banyak warga membeli buah-buah stroberi untuk dibuat menjadi sari buah (jus). Sementara para pengusaha lebih suka mengolahnya menjadi bahan campuran untuk kue, roti, selai, dan sirop. Ada pula pengusaha yang membeli stroberi untuk dibuat menjadi perasa obat, es krim, dan susu.

Selain harganya tinggi dan peminatnya banyak, harga buah stroberi cenderung stabil. Maksudnya, harga buah stroberi dari tahun ke tahun tidak mengalami banyak perubahan.


Nah, karena ketiga alasan di atas, banyak petani dan pengusaha yang memilih untuk mengembangkan stroberi. Modal usaha dinilai cepat kembali. Stroberi, kini telah menjadi bisnis yang menguntungkan. Tidak heran, stroberi dapat dijumpai di mana saja.

Makan buah stroberi, dalam keadaan segar (tidak lebih dari 3 hari setelah dipetik). Jangan lupa, sebelumnya cuci dulu buahnya. Buah stroberi segar bisa dimakan dalam keadaan utuh atau dibuat jus. Buah yang segar, nilai gizinya paling tinggi!

Ingin menyimpan sekotak stroberi dalam lemari pendingin? Ketahuilah, buah stroberi hanya tahan 4 hari di dalamnya. Setelah itu, buah stroberi akan mulai membusuk. Dan, proses pembusukan menyebar dengan cepat di antara buah-buah stroberi.

Pengusaha stroberi punya cara tersendiri untuk menjaga agar buah-buah stroberi yang dibelinya bisa tahan selama 1 bulan– dalam keadaan baik. Mereka menyimpan buah-buah stroberi dalam tempat khusus, kemudian meletakkannya di freezer.

Negara manakah yang terkenal sebagai penghasil stroberi di dunia? Menurut Badan Pangan PBB (FAO), jawabannya adalah Amerika Serikat dan Spanyol.


Penulis: Sandra
Sumber: www.berani.co.id

Wednesday, August 06, 2008

Strawberry Sahabat Kulit

Pernah jalan-jalan ke kebun strawberry di Bandung? Atau potongan tipis strawberry merah yang merekah di atas sebuah cake selalu menjadi incaran nomer satu Anda saat membelah kue ulang tahun?


Stroberi yang ada dalam kepala Anda bisa jadi selalu identik dengan buah kecil yang manis dan menggiurkan untuk disantap. Oke, sekarang bagaimana bila buah kecil merah itu tidak hanya bisa disantap, tapi juga dipergunakan untuk masker?



Buah satu ini memang banyak mengandung asam salisilat (salah satu jenis asam beta-hidkroksi yang membantu mengencangkan kulit), silica, serta vitamin B, C, E, dan K. Dengan kemampuannya menyehatkan dan meremajakan kulit, strawberry cocok untuk digunakan untuk hampir semua jenis kulit. Yuk buat!



1 Lumatkan beberapa buah strawberry yang telah dipisahkan dari tangkai dan daunnya,

2 Lalu usapkan dua sendok makan strawberry yang sudah dilumatkan tadi pada wajah.

3 Biarkan selama 15 menit.

4 Setelah itu bilaslah dengan air steril atau air hangat biasa.

Penggunaan masker strawberry ini dapat dilakukan dua kali dalam satu minggu.

Nah, tidak hanya untuk disantap kan?

(Sumber:detikhot)



Dan bagi anda yang benar-benar ingin dimanjakan oleh si buah strawberry ini, kini di Bellevue Wellness Salon & Spa ada rangkaian paket perawatan spa strawberry dengan aroma menyegarkan.



Dimulai dengan perawatan Relaxing therapy seluruh badan dengan minyak beraroma strawberry selama 50 menit, body scrub berbahan dasar strawberry, masker badan strawberry, mandi dengan sabun strawberry dan ditutup dengan mengoleskan body lotion strawberry ke seluruh tubuh. Perawatan yang rutin dan teratur membuat kulit sehat dan segar menjadi milik anda.



Sumber : bellevuespa.multiply.com

Sunday, August 03, 2008

Found: The Million-Dollar Strawberry Plant


Found: The Million-Dollar Strawberry Plant
Five Aces Breeding LLC, University of Maryland
Seek to Replicate the Perfect Plant through MIPS

COLLEGE PARK, Md.--Five Aces Breeding owner and associate professor Harry Swartz spent 30 years traveling the world on a quest to find the perfect strawberry plant.

Miles of fields and half a million strawberry plants later, in a row of strawberries in Huelva, Spain, Swartz found it—a strawberry plant with single-bladed leaves, dozens of single-flowered trusses, each holding one berry—all ripening at the same time.

“It was extraordinary because I didn’t imagine what it would look like, but within five seconds I realized it was a million-dollar plant,” said Swartz, a faculty member in the Department of Plant Sciences and Landscape Architecture.

That million-dollar plant, nicknamed the “Monophylla” Strawberry, is the subject of a new study conducted at the University of Maryland by Gary Coleman, associate professor in the Department of Plant Sciences and Landscape Architecture, to determine the genes responsible for the new variety, as well as its optimal growth environment, such as temperature, sunlight and day length.

The one-year study is supported by $63,000 in Maryland Industrial Partnerships Program funding.

“This one plant could be instrumental in successfully resolving one of the main challenges in strawberry growing—getting the berries to ripen at the same time,” said Swartz. “Uniform ripening makes mechanical harvesting possible.”

Mechanical harvesting could reduce costs for growers by $5,000 to $10,000 per acre, since fresh strawberries are picked almost exclusively by hand, according to Swartz.

Strawberry plants usually have triple-bladed leaves that ripen on multi-branched, multi-flowered trusses, maturing over the course of several weeks. Both ripe fruits and flowers often occur on the same cluster.

But if Swartz and Coleman succeed, each plant will feature multiple, single-branched trusses, each with a single strawberry, all ripening at the same time, on branches well presented for harvesting.

Once the genetic and breeding behavior for the “Monophylla” are determined, the next challenge will be breeding a plant with other traits required for commercial production.

“The trait that makes “Monophylla” Strawberry perfect is likely recessive, so breeding it with other varieties possessing firm or flavorful berries on stiff, upright trusses will be trying, as the normal dominant gene can mask the “perfect” trait in the resulting seedling,” said Swartz. “It is difficult enough to breed a typical plant producing berries with great characteristics—succulent flavor and firm fruit, on plenty of single upright trusses. The combination of traits yielding superior eating experience occurs on only one of every thousand seedlings.”

Superior eating experiences are collectively a major goal for Swartz.

“We plan to offer gourmet varieties of strawberries with hints of flavors for specific countries—cinnamon-flavored berries for South America, vanilla for Great Britain, floral for France, and chocolate for the U.S.,” said Swartz. “We want something that will compete with Hershey’s chocolate candy.”

Some of those varieties will debut next spring.

Sole owner of Five Aces Breeding LLC, in Laurel, Md., and co-owner of Colorado-based Ruby Mountain Nursery, Swartz also breeds raspberries and blackberries. Five Aces is the world’s largest producer of raspberry seedlings, beating its competitor by nearly double the seedlings, according to Swartz.

Maryland’s cool western mountains, where Swartz plans to move Five Aces Breeding, is exceptional for growing plump strawberries and large firm raspberries, but it also reduces another major contributor to multiple branching—warm temperatures.

Five Aces has several breeding fields in Garrett County, Md., already.

Swartz’s love for strawberries began in the backyard of his grandparents’ homes in Buffalo, N.Y., where they grew their own strawberries, rhubarb and “Concord” grapes. “They always told me not to pick the strawberries or take them away,” he said. “It made them seem like a forbidden fruit.”

The Five Aces Breeding company name came from Swartz’s notion that “every seedling is like a hand of cards; it’s rare to see something extraordinary. To have five aces you have to use a wild card. Ours has been the use of wild berry species.”

Swartz may have a new fifth ace with the “Monophylla” Strawberry plant.

Source :

Strawberry Farm di Maribaya

Plant Sciences, Inc. (see our Links page for link to Plant Sciences) has become world reknown in the area of strawberry plant breeding and research. Since its inception in 1985, PSI has toiled to breed superior strawberry varieties that produce greater yields of nicely shaped, tasty fruit. Only patented strawberry plant varieties from the PSI program are raised at Manzanita Berry Farms. The dream of biotech engineering has not made inroads in the strawberry industry, yet. The breeding, therefore, relies on the classic tedious, time consuming traditional breeding method of crossing parent plants in search of seedlings that exhibit superior qualities.
The University of California has one of the most extensive strawberry breeding programs in the world. Many of the best-known strawberries were developed in the UC program - "Chandler, Douglas, Selva and Camarosa" for example. Plant Sciences, Inc. (PSI), a private organization, breeds strawberries exclusively for Well-Pict's growers and has a program that rivals that of the University of California.



At present, Manzanita Berry Farms raises only PSI variety No.592 (at right). It is a large, well shaped, tasty fruit, somewhat salmon-pink in color when ripe, that begins producing ripe fruit around mid-March in Santa Maria, some 3 weeks later that the Camarosa variety that dominates the berry landscape in California.

B. Variety Testing

Before we can plant one of the new varieties into our commercial fields, the plants must be thoroughly tested. Each new promising seedling undergoes 3-5 years of examination in test plots under field conditions to gain knowledge of its strengths and weaknesses. Once it has been proven viable for commercial planting, the plants must be reproduced in massive quantities, 30,000 plants per acre, in order to fill the commercial fields.

C. Nursery Production
Commercial strawberry plants are reproduced asexually. That is, each plant of any variety is essentially a clone, a vegetative cutting, of another plant of the same variety. Cuttings are made by burying the vegetative shoots, called runners, while they are still attached to the mother plant during the spring. Later in the year, the runners produce roots of their own beneath the surface (becoming a "daughter" plant) and are cut free from the mother plant. Therefore, every plant of one variety, Camarosa for example, is a vegetative derivative of that one original seedling that was selected for advancement in the breeding program years before. The continual growing and cutting of plants from previous ones is the job of the commercial strawberry nursery. Each year, daughter plants are dug from the ground in the fall, cleaned of soil and debris, trimmed by hand and packed into boxes for cooling and shipping to the commercial planting fields. At that time, a certain number of daughters must be held over to replant the nursery for next year's commercial plant harvest.

Friday, August 01, 2008

OSO GRANDE

Springbearer
Inventor, Voth.


This is a short-day variety, Released in 1987 by the University of California, Davis, CA. It is a cross between "Parker" and a hybrid between "Tioga and Pajaro". Interest in it is increasing in south and central coast counties, with the winter planting system preferred. Oso is a high-yielding variety, generally later in production than is Chandler. The fruit is larger than that of any other California cultivar and has a conic to wedge shape. Flavor is excellent , color is medium to dark red, and firmness and shipping qualities are very good.

SELVA

Everbearer

Inventor, Bringhurst, University of California

A day-neutral cultivar released in 1983, this variety is planted primarily in the central coastal counties, using both winter and summer systems. It accounted for 17 percent of the statewide acreage in 1989 plantings. High yielding, it has a typical day-neutral pattern for cyclical fruit production throughout spring, summer, and into fall. Commercial harvests have continued into December. Selva is exceptionally firm and has an acceptable appearance. Flavor is generally regarded as fair to poor, especially early in the season. Flavor is enhanced by allowing berries to fully ripen before picking. Selva also shows a low tolerance to two-spotted red spider mite. This problem can be sever when the plants are not properly conditioned with appropriate chilling treatments to stimulate vigor. This variety is susceptible to powdery mildew. Winter-planting recommendations for Selva call for harvest from high-elevation nurseries as late as is commercially feasible (the last 2 weeks of October) and planting after 2 to 4 weeks of supplemental cold storage, 33 F. Inadequate chilling results in plants with low vigor. Excessive storage can delay and reduce yields. Low-elevation Selva plants dug in mid-December and planted in January or later are now being grown commercially with mixed results. Most day-neutral varieties can be winter-planted with some flexibility, if special care is taken to provide optimum chilling. Summer planting of Selva is not recommended before September 10, with optimum performance often obtained by planting later in September. Large, very firm berries make this productive variety an excellent choice for both commercial and home gardeners. This variety is not well suited for northern locations above the Mason-Dixon Line due to its lack of winter hardiness. Intermediate plant size (12" tall). In Florida, is very early fruiting, usually producing some fruit in November, but the fresh fruit flavor of this cultivar is marginal.
http://www.rootstock.com/variety.html#anchor275690

Sweet Charlie Variety

Released in 1992 was named to honor Professor Charles M. Howard. Dr. Howard worked at the Dover Center from 1967 until his death in 1991. Sweet Charlie is complimentary to the principal cultivars now being grown in west central Florida. In taste tests conducted at he Gulf Coast Research & Education Center in Florida, the fruit was rated superior to that of Selva and Oso Grande for Flavor. The fruit had a higher concentration of sugars and vitamin C and lower acidity than fruit of Selva and Oso Grande. Summarizing the strengths of this variety, it is early fruiting, productive, resistant to anthracnose, and produces fruit with excellent flavor. Its major weakness is its susceptibility to Botrytis and Phomopsis fruit rot. The best way to minimize these rots is to apply protectant fungicides regularly, especially during periods of cloudy, humid conditions and warm weather. It may also be helpful to harvest every 2 or 3 days when daytime temperatures are in the 80's or night temperatures is the 60's. Other problems encountered include cat-faced fruit on the first "hand" of locally propagated plants; albino fruit on plants exposed to high levels of nitrogen fertilizer; cracking of fruit after a rain; and at times berries are produced on which the seeds rub off easily.

Sumber : http://www.rootstock.com/variety.html#anchor275690

Wednesday, July 30, 2008

Selamat Datang


Selamat datang di Website Konsultasi Budidaya Stroberi online. Website ini berisi informasi seputar budidaya stroberi secara lengkap. Jika anda ingin berkonsultasi silahkan menghubungi kami, dengan senang hati akan kami bantu.

Trima Kasih
Agus Candra S, SP
Dadan Suherlan
Konsultan Unifarm Stroberi

Sunday, July 27, 2008

Film Coklat Stroberi (Stroberi pun jadi judul Film)

Sesuai judulnya film ini mengisahkan senang sudahnya atau perjuangan hidup. Kadang semanis coklat dan tak jarang pula seasam stroberi. Film ini mengisahkan sepenggal kehidupan Key (Nadia Saphira) dan Citra (Marsha Timothy). Dua sahabat yang mencari peruntungan di Jakarta. Mereka mengontrak rumah untuk dijadikan tempat tinggal bersama.

Aktivitas mereka sehari-hari adalah mahasiswi yang nyambi bekerja. Citra bekerja di sebuah distro dan Key sedang berjuang untuk menjadi pemain sinetron. Karena masalah keuangan, Key tidak bisa membayar kontrakan. Apalagi kontrak sinetron yang menjadi harapan terakhirnya untuk mendapatkan uang, gagal. Dan produsernya punya maksud terselubung sehingga membuat Key kabur

Ibu Ratna (Tike Priatnakusuma) sang pemilik kontrakan yang sudah bosan dengan seribu satu alasan Key. Akhirnya memutuskan memasukkan dua orang cowok sepantaran mereka untuk ikut kontrak di tempat tinggalnya. Tujuannya meringankan biaya hidup Key dan Citra. Mereka adalah Nesta (Nino Fernandez) dan Aldi (Marrio Merdhithia).

Kehadiran dua cowok itu membawa warna baru dalam kehidupan Key dan Citra. Tapi di balik itu semua ada sesuatu yang dirahasiakan oleh Nesta dan Aldi. Rahasia apa yang sebenarnya mereka sembunyikan?

Thursday, July 24, 2008

Wellcome to Our Farm "unifarm stroberi"

Unifarm stroberi merupakan farm stroberi yang terletak di daerah cipanas cianjur jawa barat. Budidaya stroberi di farm ini dilakukan secara hidrofonik lahan terbuka. Kenunikan di farm ini kami mengembangkan nutrisi sendiri hasil dari penelitian dan percobaan, sehingga kami berhasil melahirkan nutrisi UNIGROW nutrisi pertumbuhan cair dengan kandungan hara makro dan mikro yang dikembangkan oleh Bapak Dadan Suherlan, beliau adalah expert di bidang nutrisi tanaman stroberi ini, karena sebelumnya beliau telah lama bekerja di perusahaan Belanda di bidang Hidrofonik, sehingga beliau bisa meracik dan menciptakan komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang sehingga menghasilkan tanaman stoberi rajin berbuah, buah menjadi berwarna merah, buah harum, dan pertumbuhan tanaman yang baik. Kami pun mengembangkan varietas stroberi Introduksi dari luar negeri dengan ciri : Buah besar, tahan lama, buah keras dan tidak mudah rusak. Jika anda memerlukan konsultasi lebih lanjut mengenai nutrisi ini dan berminat membeli UNIGRAW NUTRITION silahkan menghubungi kami di 08164634032 (Mr. Dadan Suherlan Strawberry nutrision expert)

Jual Nutrisi Stroberi

Unigrow merupakan nutrisi stroberi yang sangat baik untuk mempercepat pembuahan stroberi, memaniskan rasa stroberi, serta membuat tanaman stroberi rajin berbuah. Nutrisi ini dibuat dengan kandungan unsur hara yang lengkap baik hara makro dan mikro yang diperlukan bagi pertumbuhan stroberi. Belum banyak nutrisi yang beredar di pasaran khusus spesifik untuk tanaman stroberi ini. Maka jika anda ingin memaniskan tanaman stroberi anda dan ingin membuat tanaman stroberi rajin berbuah. Silahkan memesan kepada kami di UNIFARM STROBERY. Nutrisi ini kami jual seharga RP. 15.000/liter. Jika anda berminat silahkan menghubungi Bapak Dadan Suherlan (08164634032). Trimakasih

Sunday, July 13, 2008

Agrowisata Strawberry Jadi Tempat Liburan Alternatif


Minggu, 10 Desember 2006 15:05
Agrowisata Strawberry Jadi Tempat Liburan Alternatif
Kapanlagi.com - Agrowisata strawberry (stroberi) di Parompong, Lembang Bandung menjadi tempat liburan alternatif yang ramai dikunjungi masyarakat Bandung dan sekitarnya, bahkan juga wisatawan lokal dari Bogor, Bekasi dan Jakarta.
"Setiap libur akhir pekan Sabtu dan Minggu pengunjung yang datang ke agrowisata stroberi lebih ramai dibandingkan hari biasa," kata Usep, pegawai kebun stroberi "VSO" di Parompong, Lembang Bandung, Minggu.

Menurut dia, pada hari libur akhir pekan jumlah pengunjung mencapai ratusan orang, dan pada liburan panjang bisa mencapai hingga ribuan orang per hari.

"Kadang-kadang ada juga pengunjung yang datang langsung dari luar Jawa seperti dari Bali dan Sumatra," ujar Usep.

Sementara itu Milki, seorang pengunjung asal Jalan Indramayu, Menteng Jakarta Pusat mengatakan, dirinya baru pertama kali datang ke kebun stroberi ala Kalifornia tersebut.

Ia tertarik untuk datang karena mendapatkan secangkir jus stroberi sebagai pengganti biaya masuk, juga dapat membeli stroberi dengan cara memetik sendiri dengan sesuka hati dari pohonnya.

"Saya suka stroberi, kabarnya stroberi disini adalah stroberi aplikasi dari Kalifornia dengan sistem budidaya secara vertikal dan horizontal," katanya

Hal senada dibenarkan Usep. Dia mengatakan, dengan cara Kalifornia, kelebihan nutrisi pada tanaman akan berputar dan ditampung kembali di tangki. Prinsip kerjanya mirip "closed system" pada tambak udang.

"Dengan cara ini jika salah satu unsur nutrisi kurang, komputer langsung memberitahu tanpa perlu menunggu keluarnya gejala kekurangan nutrisi pada tanaman," jelas Usep.

Sementara itu Nuning, pengunjung lain dari Depok mengatakan, dirinya sudah lima kali datang ke agrowisata stroberi ala Kalifornia itu.

"Agrowisata sroberi ini cocok menjadi tempat liburan alternatif. Di samping hawa yang sejuk dan area yang luas, kami juga dapat melihat berbagai view lainnya seperti sawah dan berbagai tanaman palawija, apalagi di sini tersedia fasilitas bermain untuk anak-anak," katanya. (*/erl)

Sumber :http://www.kapanlagi.com/h/0000147692.html
technorati tags

Friday, July 11, 2008

Kuliner Stroberi

California Strawberries
The Ripe Ingredient Recipe Search Appetizers Beverages Breads Cakes & Pies Desserts Entrees Salads Soups Foodservice Healthy Choices Miscellaneous



Strawberry Shrimp Ceviche

¾ pound cooked peeled shrimp
1½ cups peeled seeded diced cucumber
¾ cup diced red onion
1½ tablespoons chopped, seeded jalapeno peppers
1½ cups (about ¼ pound) quartered, stemmed California strawberries
3 tablespoons chopped cilantro


Ceviche Dressing
¼ cup chopped, stemmed California strawberries
¼ cup chopped plum tomato
2 tablespoons olive oil
4 teaspoons fresh lime juice
4 teaspoons red wine vinegar
2 teaspoons chopped, seeded jalapeno peppers
1 teaspoon sugar
½ teaspoon salt
¼ teaspoon Worcestershire sauce




Directions
To make Ceviche dressing: in blender or food processor, purée all ingredients until smooth. In large bowl, toss shrimp, cucumber, onion and peppers with Ceviche dressing. Refrigerate, covered, at least 30 minutes but no more than 4 hours. Just before serving, add strawberries and cilantro; mix gently but thoroughly. Makes 6 appetizer servings.



Nutritional Information
Nutrition Information Per Serving 139 calories; 6 g fat; 86 mg cholesterol; 287 mg sodium; 9 g carbohydrate; 2 g fiber; 13 g protein

Strawberry from Nongkojajar

Farmers in Nangkojajar, a hilly area in the Bromo-Tengger national park in East Java, grow an abundance of fresh produce that is sold in markets across Java and in Bali. Some of the best vegetables grown in the area include cabbage, broccoli, carrot, potato, lettuce, aubergine and beet varieties, to mention a few. But despite the fertile soil and fresh mountain air, farmers in Nangkojajar, it seems, have given little attention to growing fruit varieties. That was before Subagyo came along. Subagyo, a 67-year-old researcher from Pasuruan, in East Java, managed to establish his own strawberry farm. Speaking from his strawberry fields in Nangkojajar regency, Subagyo said he decided to start a strawberry farm after hearing complaints from tourists and visitors over the limited varieties of fruit from the area. Subagyo, who has a passion for research into high-yielding fruit hybrids, said he knew this open niche in the fruit market required a fast-yielding crop with sustainable output over a fix period of time.

The strawberry, a low-growing crop that can be harvested on a daily basis over a period of two years, seemed to be the right choice according to Retno K. Djojo.

Subagyo set about collecting information about strawberry cultivation from libraries and consulting agriculturists at the Institute of Science in Surabaya. His farm, comprising 2,500 square meters, now boasts some 10,000 strawberry plants growing in neat rows, which are already producing some 200 kilograms of fruit per week. The fruit is sold at markets in Batu and Malang.

Subagyo is now looking to expand his farm to meet the demand for one ton of strawberries per week for markets in Malang, Surabaya and Bali. He has developed a nursery with young plants and hopes to encourage Nangkojajar farmers to cultivate his cross-breed hybrids from his nursery.

His hybrid strawberries, a combination of a local strawberry variety and imported seeds from Japan, the Netherlands and the U.S., have a fine texture and are compatible to the U.S.-Virginia variety in terms of sweetness.

His success at testing this fruit crop has caught the attention of local apple growers who have suffered severe financial losses following harvest failures.

Subagyo hopes Nangkojajar will become known for its superior quality strawberries, which will help improve the livelihoods of local farmers.

He is also working on developing a local ginseng variety and has studied the research of Dutch biologist Jackwell D’Albuquerque, who succeeded in developing a local variety of ginseng called Talinum paniculata. The local breed was tested in 1915 but efforts at further developing it ceased and the plant became extinct.

Subagyo is taking up the challenge and has discovered a local variety of ginseng in Nangkokajar. Lab tests reveal the local variety contains a high level of nitrogen, a chemical substance essential for good biological growth.

Subagyo hopes the local ginseng will one day be comparable to that from Korea and China. If so, the amount of imported ginseng from these countries could be reduced as Nangkojajar farmers become major suppliers of the medicinal plant.



Rearing of new variety of strawberry. Test on regional adaptability of improved variety line of strawberry. Characteristics of strawberry "Shizuoka No

Accession number;99A0533077
Title;Rearing of new variety of strawberry. Test on regional adaptability of improved variety line of strawberry. Characteristics of strawberry "Shizuoka No.12". (Shizuoka Agricultural Exp.Stn.S)
Author;TAKEUCHI TAKASHI(Shizuoka Agric. Exp. Stn.) OTSUKA TOSHIO(Shizuoka Agric. Exp. Stn.)
Journal Title;Shizuokaken Nogyo Shikenjo Shiken Kenkyu Seika no Gaiyoshu

Journal Code:J0348A

ISSN:0913-2287

VOL.;NO.43;PAGE.247-248(1999)
Figure&Table&Reference;FIG.2, TBL.5
Pub. Country;Japan
Language;Japanese
Abstract;
source :

New variety of strawberry helps season get going

Friday, June 06, 2008
By DEAN BAKER, Columbian staff writer

A variety of strawberry relatively new to this area has ripened quickly despite a relentlessly wet, gloomy spring, allowing the fresh-strawberry season to begin Thursday in Southwest Washington.

Despite the appearance of berries of the Honeoye variety, the season is beginning at least two weeks later than last year. Harvest won’t move into full swing before late next week at the earliest, growers said.

“We just started picking today,” said George Hoffman, who has 65 acres of berries in Clark County.

“Jerry Dobbins started fresh-market berries, too,” he said, pointing to the biggest grower in Cowlitz County. “We need some more sun, though. The berries are a little on the sour side. They need a little more sugar,” said Hoffman.

Sun brings sweetness.

At Felida Red Barn, 1915 N.W 119th St., store manager Amy Yost was selling Hoffman’s berries Thursday for $2.50 a pint, $11.50 a half flat and $19.95 a flat. At Dobbins Farm in Woodland, fresh-market picking also began, Dobbins said. Individual orders were being taken at the farm, he said.

Both Hoffman and Dobbins were able start picking Thursday because they’d planted Honeoye berries, an early variety. The Honeoyes are early but also run out quickly, said Dobbins, who grows 120 acres of strawberries at Woodland.

Most of the berries in Southwest Washington are Tillamooks or Totems.

“The main Totem fields are still looking to begin picking somewhere around June 15,” said crop consultant Tom Peerbolt, who works with Washington and Oregon growers. “Tillamook are running even later.” He said the yield didn’t appear to be abundant, “even though the plants look great.”

“We’re picking fresh-market today,” said Dobbins. “But the cannery pick won’t start until end of the next week or the first of the week after that. This cold weather has really taken its toll. I mean it is making the fruit late. The fruit looks good. My prediction is probably for a shorter-than- normal crop this year because of the weather conditions.”

In east Vancouver, Joe Beaudoin said he expects his harvest to get a slow start late this week at Joe’s Place Farms.

“I think we might get a little warm weather on the weekend, and the first real picking will probably be in the middle of next week,” he said. “We wanted to serve fresh crepes on Saturday, but I don’t think we’ll have any berries.

“The fields look gorgeous,” he said. “They are lush with berries. And they could ripen quickly if the sun comes out. Last year, when they came, they came. And it was hard to keep up.”

The growers said they don’t expect any shortage of labor this year because kids will be out of school and able to help in the late harvest, many Mexican workers are looking for work, and other laborers also are looking for employment in the down economy.

“Last year, we started picking the last three days in May,” Beaudoin said. “And we were almost done with strawberries by the time school got out. This year, we’ll start about the time school gets out.”

Dobbins agreed enough pickers will be on hand. “We did our homework and lined up workers early,” he said. “I think the labor force is going to be OK.”

Dean Baker writes about agriculture. Reach him at 360-735-4511 or e-mail dean.baker@columbian.com.
Source :
http://www.columbian.com/news/localNews/2008/06/06062008_New-variety-of-strawberry-helps-season-get-going.cfm

Thursday, July 10, 2008

Tas Stroberi


Aksesoris, begitulah kata yang tepat disandingkan kedalam buah stroberi. Banyak sekali aksesoris-aksesoris (tas, baju, bantal, gantungan kunci, cangkir) menggunakan latar strowberi sebagai artisnya. Ya memang buah ini disamping memiliki nilai ekonomis secara budidaya, stroberi memiliki arti ekonomis juga dalam dunia fashion dan indrustri. Salah satunya adalah gambar Tas Stroberi ini, stroberi Fashion begitulah jabatan yang tepat untuk tas ini. Nah maka jangan salah jika setiap wisata agro stroberi selalu lengkap dengan pernak-pernik aksesorisnya. Silahkan cari saja di mesin Google banyak sekali aksesoris-aksesoris dibuat berdasarkan inspirasi buah ini. Maka bagi para pengunjung blog unifarm stroberi bisa juga menyasar peluang di bidang aksesoris stroberi ini. Peluangnya sangat besar sekali. Silahkan berkunjung ke website ini http://www.stick-baer.de/product_info.php?products_id=249&language=en
oleh : agus candra, SP

Stroberi

Stroberi, Buah Menarik yang Berkhasiat



n JAKARTA- Bentuknya cantik, warnanya menarik, ditambah rasanya juga banyak disuka. Tak heran kalau stroberi (Fragaria ananassa) sering dipakai sebagai perasa tambahan selain cokelat, baik itu untuk es krim, sirup, atau kue-kuean. Namun tidak banyak yang tahu bahwa buah berwarna merah merekah ini juga mengandung sejumlah khasiat medis.
Warga Rosaceae ini mengandung antioksidan bernama ellagic acid , yang pada beberapa studi terbukti dapat menghalangi pertumbuhan tumor dalam paru-paru, osephagus, payudara, cervix dan lidah. Sementara itu, penelitian di Amerika mengatakan stroberi dapat mengurangi risiko kanker dari asap rokok. Sebagai obat tradisional, stroberi diyakini memiliki antibakteri dan digunakan sebagai pembersih sistem pencernaan.
Stroberi adalah jenis buah yang hampir tidak dapat dicerna namun banyak mengandung vitamin C. Stroberi mudah busuk sehingga jarang disimpan lama melainkan dimakan pada saat itu. Perempuan dewasa disarankan makan lima buah stroberi per hari demi menjaga kesehatan tubuhnya.
Tanaman yang tumbuh dengan baik di iklim sejuk ini bukan hanya berkhasiat pada buahnya saja, melainkan juga pada daunnya. Jika daun stroberi direbus, air dapat digunakan untuk mencuci dan mengobati kudis dan luka-luka. Daun yang telah direbus itu kemudiannya ditempel ke bagian luka .
Air rebusan daun stroberi juga berkhasiat untuk menjaga kesihatan mulut. Caranya dengan berkumur menggunakan air rebusan itu adalah bertujuan menguatkan untuk gusi dan gigi serta mengobati luka dalam mulut.
Selain buah dan daun, jus stroberi yang biasanya dihidangkan sebagai minuman juga bernilai tinggi dalam pengobatan tradisional. Ia amat berkesan bagi mengatasi masalah sembelit di samping bertindak sebagai astringen bagi meredakan demam dan juga untuk membersihkan gigi.
Nama buah stroberi berasal dari bahasa Inggris kuno, streawberige, yakni berarti sedotan (straw) dan buah beri (berry).(mer)www.sinarharapan.com

Wednesday, July 09, 2008

Bisnis Strawberry


Berbisnis strawberry layak dijajaki. Selain meraup untung dari penjualan, pekebun juga masih memetik laba sampingan dari usaha agrowisata. Yus Ariyanto dan Winuranto Adhi (Batu, Malang) Nun di pegunungan, ternyata ada ragam pilihan berbisnis yang pantas dijajaki. Di antaranya yang sedang marak belakangan ini adalah berkebun strawberry (fraga vesca).

Coba saja lihat, di Lembang dan Ciwidey, Bandung (Jawa Barat), atau Batu di Malang (Jawa Timur), boleh dibilang jenis buah-buahan ini mulai digemari para petani di sana.

Maraknya perkebunan strawberry bukan semata karena hobi.

Tapi, layaknya hukum pasar, hal itu juga dipicu oleh permintaan yang tinggi. Sayang, produksinya masih relatif kecil. Bakat komersial strawberry sudah tampak dari penampilannya. Dengan warna merah segar berbentuk bak jantung hati, serta rasa yang asam-asam manis, boleh dibilang buah ini begitu merangsang, terutama di kalangan anak-anak dan remaja boleh jadi ini juga memicu produksi sinetron Strawberry yang dibintangi oleh Rachel Maryam. Nyatanya, konsumen belia ini bisa membeli buah strawberry segar nyaris di setiap supermarket. Tapi, konsumen yang rakus melahap strawberry adalah mereka yang berasal dari industri farmasi dan minuman. Selain menjadi bahan baku vitamin C, sari buah ini juga bisa diperas untuk dijadikan sirop. Hal tersebut sudah dilakukan misalnya oleh PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya Agrowisata di Batu, Malang. Perusahaan ini yang kondang dengan bisnis hotelnya di lereng Gunung Panderman serta kebun apel, sayuran, dan strawberry juga dikenal berhasil mengembangkan wisata agro. Sejak memulai usahanya pada tahun 1996, perusahaan itu sempat dibuat pusing. Sebab, produksi kebun strawberry-nya tak pernah maksimal. Setelah diselidiki, rupanya jenis tanaman ini sulit dikembangkan pada iklim yang terlalu basah. Jika dipaksakan, produk ini jadi rentan terhadap hama, jamur, bakteri, ulat tanah, dan rayap. Begitu juga jika berkebun di lahan terbuka, menurut Teguh Suprijanto (Manajer Operasional PT Kusuma), buahnya akan cepat busuk, apalagi ketika musim hujan.
Sumber : http://strawberrypink.wordpress.com/category/bisnis-strawberry/

Pelatihan Budidaya Stroberi


Unifarm Stroberi menerima pelatihan Budidaya Stroberi sistem Hidrofonik Lahan Terbuka, peserta pelatihan akan mendapatkan pelatihan-pelatihan :
1. Budidaya Stroberi secara lengkap (Pembibitan Stroberi secara vegetatif, pemupukan Stroberi secara Hidrofonik sehingga menghasilkan buah yang manis dan membuat tanaman rajin berbuah)
2. Pelatihan membuat Media tanam Stroberi yang baik.
3. Pengenalan jenis-jenis Stroberi varietas-varietas unggul.
4. Paket Konsultasi dan pendampingan sampai dengan sukses membuka lahan stroberi dan agrowisata tanaman stroberi petik sendiri.
5. Pemasaran Stroberi.
6. Efisiensi Lahan, dengan lahan yang sedikit akan menghasilkan keuntungan lebih dengan sistem pot bertumpuk.
7. Pengenalan varietas Introduksi luar negeri yang tahan cuaca panas.
Disaping itu jika ingin bekerjasama untuk pembukaan agrowisata tanaman stroberi kami bisa menyediakan 1000 bibit tanaman stroberi introduksi dari luar negeri :
dengan keunggulan buah besar warna merah.

Jika anda berminat, silahkan menghubungi Bapak Dadan Suherlan Selaku petani stroberi dan peneliti Stroberi varietas unggul di HP 08164634032 atau Agus Candra Suratmaja, SP di 081322249040. Setiap peserta pelatihan akan diberikan pelatihan secara langsung di kebun kami di daerah Green Hill Cipanas-Cianjur.

Trima kasih

Mr. Dadan Suherlan
Plant Breeder Of Stroberi
HP 08164634032

Agus Candra Suratmaja
Plant Breeder and Webmaster Unifarm Stroberi
email : stroberi_unifarm@yahoo.com
HP. 081322249040

Tuesday, July 01, 2008

strawberry


The Garden strawberry (Fragaria × ananassa and related cultivars) is the most common variety of strawberry cultivated worldwide. Like other species of Fragaria (strawberries), it belongs to the family Rosaceae. Technically, its fruit is known as an accessory fruit, in that the fleshy part is derived not from the plant's ovaries (achenes) but from the peg at the bottom of the bowl-shaped hypanthium that holds the ovaries.

The Garden Strawberry was first bred in Europe in the early 18th century, and represents the accidental cross of Fragaria virginiana from eastern North America, which was noted for its flavor, and Fragaria chiloensis from Chile, which was noted for its large size.

Cultivars of Fragaria × ananassa have replaced in commercial production the Woodland Strawberry, which was the first strawberry species cultivated in the early 17th century.

The typical cultivated strawberry comes from the Americas, and is a hybrid of the North America F. virginiana and the South American F. chiloensis, developed through accidental hybridization in the early 18th century. The F. chiloensis clones brought from Europe were exclusively female, and thus had to be planted with pollen sources to obtain fruit, resulting in hybrid seed from which F. × ananassa is believed to have arisen, probably around Brest, France.


[edit] Name
The name Fragaria comes from "fragans," meaning odorous, referring to the perfumed flesh of the fruit.

Several theories exist in popular etymology as to the origin of the English name "straw" berry:

It could come from gardeners' practice of mulching strawberries with straw to protect the fruits from rot (a pseudoetymology that can be found in non-linguistic sources such as the Old Farmer's Almanac 2005).
It might derive from the Anglo-Saxon verb for "strew" (meaning to spread around) which was streabergen (Strea means "strew" and Bergen means "berry" or "fruit") and thence to streberie, straiberie, strauberie, straubery, strauberry, and finally, "strawberry," the word which we use today. The name might have come from the fact that the fruit and various runners appear "strewn" along the ground.
Strawberries may have received their name from the long-time practice of packing the delicate fruit in straw.
The Online Etymological Dictionary states that the origins of the name are uncertain, but that it may refer to the seeds on the fruit, which look somewhat like straw-chaff.[1]

Cultivation

Fragaria × ananassa 'Gariguette,' a cultivar grown in southern France.Strawberry varieties vary remarkably in size, color, flavor, shape, degree of fertility, season of ripening, liability to disease and constitution of plant. Some vary in foliage, and some vary materially in the relative development of their sexual organs. In most cases the flowers appear hermaphroditic in structure, but function as either male or female.

For purposes of commercial production, plants are propagated from runners and generally distributed as either bare root plants or plugs. Cultivation follows one of two models, annual plasticulture or a perennial system of matted rows or mounds. A small amount of strawberries are also produced in greenhouses during the off season.

The bulk of modern commercial production uses the plasticulture system. In this method, raised beds are formed each year and covered with plastic, which prevents weed growth and erosion, under which is run irrigation tubing. Plants, usually obtained from northern nurseries, are planted through holes punched in this covering. Runners are removed from the plants as they appear, to encourage the plants to put most of their energy into fruit development. At the end of the harvest season, the plastic is removed and the plants are plowed into the ground. Because strawberry plants more than a year or two old begin to decline in productivity and fruit quality, this system of replacing the plants each year allows for improved yields and denser plantings. However, because it requires a longer growing season to allow for establishment of the plants each year, and because of the increased costs in terms of forming and covering the mounds and purchasing plants each year, it is not always practical in all areas.

The other major method is to maintain the same plants from year to year. The runners of established plants should be allowed to root in the soil adjoining the plants, which should, therefore, be kept light and fine, or layered into small pots as for forcing. As soon as a few leaves are produced on each the secondary runners should be stopped. When the plants have become well-rooted they should at once be planted out. They do best in a rather strong loam, and should be kept tolerably moist. The ground should be trenched 50-100 cm deep, and supplied with plenty of manure, a good proportion of which should lie just below the roots, 25-30 cm from the surface. The plants may be put in on an average about 50-60 cm apart.

The plantation should be renewed every second or third year, or less frequently if kept free of runners, if the old leaves are cut away after the fruit has been gathered, and if a good top-dressing of rotten dung or leaf mold is applied. A top-dressing of loam is beneficial if applied before the plants begin to grow in spring, but after that period they should not be disturbed during the summer either at root or at top. If the plants produce a large number of flower-scapes, each should, if fine large fruit is desired, have them reduced to about four of the strongest. The lowest blossoms on the scape will be found to produce the largest, earliest and best fruits. The fruit should not be gathered until it is quite ripe, and then, if possible, it should be quite dry, but not heated by the sun. Those intended for preserving are best taken without the stalk and the calyx.

A mulching of straw manure put between the rows in spring serves to keep the ground moist and the fruit clean, as well as to afford nourishment to the plants. Unless required, the runners are cut off early, in order to promote the swelling of the fruit. The plants are watered during dry weather after the fruit is set, and occasionally until it begins to colour. As soon as the fruit season is over, the runners are again removed, and the ground hoed and raked.


Fragaria × ananassa 'Chandler,' a short day commercial variety grown in California.Strawberries are often grouped according to their flowering habit. Traditionally, this has consisted of a division between "June-bearing" strawberries, which bear their fruit in the early summer and "Ever-bearing" strawberries, which often bear several crops of fruit throughout the season. More recently, research has shown that strawberries actually occur in three basic flowering habits: short day, long day, and day neutral. These refer to the day length sensitivity of the plant and the type of photoperiod which induces flower formation. Day neutral cultivars produce flowers regardless of the photoperiod. Most commercial strawberries are either short day or day neutral.

While rarely if ever done commercially, strawberries may also be propagated by seed, and a few seed propagated cultivars have been developed for home use. Seeds are acquired commercially or saved from fruit ripened early in the summer. They may at once be sown, either in a sheltered border outdoors or in pots, or better in March under glass, when they will produce fruits in June of the same year. The soil should be rich and light, and the seeds very slightly covered by sifting over them some leaf-mould or old decomposed cow dung. When the plants appear and have made five or six leaves, they are transplanted to where they are to remain for bearing. The seeds sown in pots may be helped on by gentle heat, and when the plants are large enough they are pricked out in fine rich soil, and in June transferred to the open ground for bearing.


[edit] Pollination
Most cultivars are somewhat self fertile, but good bee activity has been shown to improve pollination, which results in larger and better shaped berries. Commercial growers sometimes place beehives within range of the fields to increase bee populations.


[edit] Forcing

Ripe and unripe strawberries.The runners propagated for forcing are layered into 75 mm pots, filled with rich soil, and held firm by a piece of raffia, a peg or stone. If kept duly watered they will soon form independent plants. The earlier they are secured the better.

When firmly rooted they are removed and transferred into well-drained 150 mm pots, of strong well-enriched loam, the soil being rammed firmly into the pots, which are to be set in an open airy place. In severe frosts they should be covered with dry litter or bracken, but do not necessarily require to be placed under glass. They are moved into the forcing houses as required.

The main points to be kept in view in forcing strawberries are:

use strong stocky plants, the leaves of which have grown sturdily from being well exposed to light, and
grow them slowly until the fruit is set.

1890 watercolor of strawberries (cultivar 'Parker Earle').When they are first introduced into heat, the temperature should not exceed 8°C to 10°C, and air must be freely admitted; should the leaves appear to grow up thin and delicate, less fire heat and more air must be given, but an average temperature of 13°C by day may be allowed and continued while the plants are in flower.

When the fruit is set the heat may be gradually increased, till at the ripening period it stands at 18°C to 24°C by sun heat. While the fruit is swelling the plants should never be allowed to get dry, but when it begins to colour no more water should be given than is absolutely requisite to keep the leaves from flagging. The plants should be removed from the house as soon as the crop is gathered. The forced plants properly hardened make first-rate outdoor plantations, and if put out early in summer, in good ground, will often produce a useful autumnal crop.


[edit] Pests
A number of species of Lepidoptera feed on strawberry plants; for details see this list.


[edit] Diseases
See also: List of strawberry diseases
The most troublesome fungoid attacks to which the strawberry is subject are mildew, leaf spot and leaf blight. The former, like all mildews, attacks the leaves and spreads to the fruit, these being covered with the white mycelium. The fungus is identical with that causing mildew in hops (Sphaerotheca humuli), and its development is greatly furthered by exposure of its host to cold draughts or low night temperatures. Spraying the foliage with potassium sulfide (K2S) (mixed with water at a 1:40 ratio by volume) should hold it in check, but the plants should not be sprayed when the fruit is developing.

Leaf spot is caused by the fungus Sphaerella fragariae, The first symptom of this attack is the appearance of small, circular, white spots on the leaves, having a broad, definite, dark reddish margin.

On these spots a whitish mould develops, and this is followed later by the perfect form of the fungus, the fruits of which appear to the naked eye as small black spots seated on the white dead spot on the leaf. Potassium sulfide may be used as for the mildew, or, perhaps better, Bordeaux mixture. Some recommend cutting off the leaves after fruiting and turn the beds over so as to destroy the fungus in the leaves.

Leaf blight is caused by the fungus Phomopsis obscurans. The symptoms begin as one to several circular reddish-purple spots on a leaflet. Spots enlarge to V-shaped lesions with a light brown inner zone and dark brown outer zone. Lesions follow major veins progressing inward. A copper sulphate containing spray like Bordeaux mixture will help control this disease.

The grubs of the cockchafer (Meloloniha vulgaris) and the rose chafer (Cetonia aurata) frequently feed upon the roots of the strawberry and do considerable damage, while the larvae of the Ghost Moth (Hepialus humuli) and garden swift moth behave in a similar way. The imago of Cetonia aurala also frequently damages the flowers of the strawberry by devouring their centres, and is often troublesome in this way in forcing-houses particularly. The carnivorous ground beetles, particularly Pterostichus nigra and Harpalus rufimanus, when the fruit is ripe attack it at night, returning to the soil in the daytime. They are to be caught by placing jars containing some attractive matter, such as meat and water, at intervals about the beds with their mouths sunk level with the surface of the soil. Millipedes also are often found in the ripe fruit, but occur mostly where the soil is very rich in organic matter and poor in lime. Slugs and snails also snack on the fruit, as do birds. Slug pellets can be used to reduce their numbers, with child and animal safe versions available. Organic solutions to slug attacks include beer baiting.


[edit] Production trends

Strawberry output in 2005The FAO reports that the United States was the top producer of strawberry worldwide in 2005 followed by Spain.


[edit] Uses

StrawberriesIn addition to being consumed fresh, strawberries are frozen or made into preserves. Strawberries are a popular addition to dairy products, as in strawberry flavored ice cream, milkshakes, smoothies and yogurts. Strawberry pie is also popular. Strawberries can be used as a natural acid/base indicator. They are dried and used in cereal bars. They are supposedly used for whitening teeth. They can be crushed and made into an exfoliant for skin.[2]


[edit] Apocryphal
Madam Tallien, a great figure of the French Revolution, who was nicknamed Our Lady of Thermidor, used to take baths full of strawberries to keep the full radiance of her skin.[citation needed]

Fontenelle, centenarian writer and gourmet of the 18th century, believed his longevity was due to eating strawberries.[citation needed]

Strawberries were considered poisonous in Argentina until the mid-nineteenth century.[who?]

source : http://en.wikipedia.org/wiki/Strawberry

Friday, June 27, 2008

Strawberryville, Wisata di Kebun Stroberi Modern


Menikmati udara pegunungan sambil mencicipi buah stroberi yang berrasa asam campur manis tentu sangat menyegarkan. Apalagi jika kita bisa bebas memetik sendiri stroberi yang diinginkan tersebut. Strawberryville memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk memetik buah stroberi sendiri.

Ratusan tanaman stroberi tumbuh subur dengan buahnya yang berwarna merah mengantung dalam rak-rak tanaman dalam 3 buah green house dengan nama Joliette’s House, Chambly’s House dan Charlie’s House mengundang untuk segera dipetik. “Memang saat musim panen tiba, buah stroberi dapat dipetik hampir setiap hari dari tangkainya,” kata Winda Agustina Customer Relation Strawberryville.

Tapi untuk memetik buah ini tidak bisa sembarangan karena ada aturannya. Menurut Winda cara memetik buah stroberi yang benar adalah dengan menggunakan gunting. “Ini agar tidak merusak tangkai buah yang ada disebelahnya,” tambahnya. Selain itu memetik strawberry pun ada waktunya yaitu antara jam delapan pagi hingga jam empat sore.

Beda Cara Penanamannya

Kalau para penyuka wisata agro yang sering mengunjungi tempat-tempat wisata yang memberikan sajian petik stroberi, maka SV bisa menjadi tempat perbandingan yang bagus. Jika di tempat lain tanaman strawberry di tanam di wadah plastik atau karung-karung, maka di Strawberryville hal itu tidak akan ada.

Tanaman strawberry yang ada di SV di tanam dalam rak-rak plastik (talang air) yang di susun seperti rak. Dengan sistem ini akan memudahkan pengunjung memetik stroberi dan juga memudahkan bagi pengelola untuk perawatannya.

Di Strawberryville, tanaman stroberi didatangkan langsung dari California yang menjadi tempat penghasil stroberi terbesar di dunia. Kalau sudah begitu, jangan tanya tentang kualitas dan rasa stroberinya, yang pasti adalah benar-benar yang terbaik. Stroberi ini memiliki ciri khas ukuran buahnya yang cukup besar. Saat digigit, rasanya lebih manis dengan sedikit rasa asam segar.

Serunya petik sendiri

Di 3 green house yang dimiliki SV terdapat tidak kurang dari 30 ribu tanaman stroberi yang menanti pengunjung untuk bisa berbagai pengalaman menjadi seorang pemetik buah stroberi yang sesungguhnya. Nuansa pedesaan dengan pemadangan alamnya yang indah semain terasa meyegarkan.

Agar pengunjugn tidak sembarangan dalam memetik buah yang ada di greenhouse, pihak pengelola menyediakan pemandu bagi pemetik-pemetik buah ini. Jadwal pemetikannya pun berbeda-beda di 3 green house tersebut. “Hal ini kami lakukan Agar pengunjung yang datang bisa merasakan menjadi pemetik stroberi,” kata Winda.

Namun bagi yang tidak ingin bersusah payah memetik stroberi pun bisa menikmati segarnya stroberi dengan membeli di tempat penimbangan (weighting station). Selain mendapatkan pengalaman dan bagaimana cara memetik, pengunjung pun bisa mendapatkan pengetahuan tentang manfaat stroberi bagi kesehatan tubuh, dan berbagai pengetahuan tentang stroberi yang bagus.

Beda dengan tempat lainnya, yang tidak memperbolehkan pengunjung memetik stroberi lebih dari 2-5 buah, justru di SV pengunjung bebas memetik sebanyak yang diinginkannya. “Mereka bisa memetik dari ½ kg hingga tak terbatas. Untuk itu harga dipatok Rp. 50.000,- per kilonya. Stroberi yang di petik tersebut,” tambah Winda.

Tentunya bagi yang ingin mendapatkan pengalaman memetik buah ini sebaiknya juga menyesuaikan isi kantong. Tiap pengunjung biasanya berusaha memilih buah stroberi yang terbaik. Buah yang berwarna merah dan berukuran besar menjadi incarannya.

Di SV juga memiliki kebun untuk tanaman organik, beberapa jenis sayuran yang ditanam antara lain capri manis, paprika, brokoli, kailan, kangkung dan lain sebaginya.

Untuk masuk ke SV pengunjung harus membayar tiket masuk Rp 10.000,- harga ini sudah termasuk 1 cup jus stroberi. Selain bisa memetik stroberidi S juga memiliki fasilitas bermain seperti playground kids, Light outbound dan terjun luncur atau yang dikenal dengan flying fox. Di arena bermain anak-anak bisa bermain sepuas-puasnya tanpa harus membayar lagi, kecuali untuk flying fox per orang dikenakan biaya tambahan Rp 20.000,-.

Strawberryvile yang berlokasi tepat di Villa Puncak Resort Boulevard ini cukup baik untuk mengasah kreatifitas dan menambah pengetahuan anak-anak. Namun sebaiknya jangan datang di hari biasa, karena SV hanya buka pada Sabtu dan Minggu. Keculai yang memang sudah melakukan reservasi dengan pihak pengelola.

Jalur menuju Strawberryvile mudah dijangkau baik dengan mobil pribadi maupun angkutan umum. Bagi pengguna angkutan umum bisa menggunakan angkutan kota dari Pasar Cipanas menuju Loji turun di Villa Puncak Resort. Sedangkan bagi pengguna mobil pribadi, setelah jembatan Han Jawar arahkan mobil menuju ke Villa Puncak Resort Kabupaten Cianjur. Jawa Barat.

Tri Mardi Rasa

Sumber : http://duniapertanian.blogspot.com/2007/10/strawberryville-wisata-di-kebun.html

Saturday, June 07, 2008

Jual Krisan

Kebun Krisan Indah menjual krisan per ikat seharga RP.7000, selain itu menerima lanskap taman, pemesanan bunga potong, serta dekorasi taman untuk pelaminan. Jika anda berminat silahkan menghubungi : bapak Edi (081394908829)

Tuesday, May 27, 2008

Donat Ubijalar

Donat Ubijalar sebuah inovasi baru donat. Jika anda berminat ingin mencoba dan membelinya serta ingin belajar bagaimana membuat donat dari ubijalar. Bisa menghubingi Tari 085646641212.

Friday, May 23, 2008

Strawberry - Alice


Bred at HRI East Malling
Berries have a regular conical shape
Easy picking variety with firm skin and flesh
Flavour is consistently sweet with a juicy texture
The fruit is attractive with a glossy finish and a bright orange-red colour
A quality variety with good shelf life
Typically 3 to 5 days later than Elsanta
Suitable for all types of retail outlets and is especially suitable for the Pick Your Own sector Frozen strawberry plants are available February - late July
Fresh strawberry plants are available September - January

Addapted from :http://www.hargreavesplants.com/template.php?sectionId=40

Strawberry - Sonata


Bred by PRI in Holland, the same breeder of Elsanta, Sonata is a cross between the two strawberry cultivars, Elsanta and Polka. The result of the cross is a uniform, large, conically shaped fruit. While the cultivar is one to two days later than Elsanta, the main advantage is that it produces a much lower incidence of misshapen fruit during the first and second pickings. This is seen particularly in spring and autumn cropping. The cultivar is particularly suitable for field scale production similar to Elsanta.
It appears from the trials we have seen that Sonata has a much higher percentage class one fruit which is backed up by the Dutch growers who have had the variety in large scale trials for 4 years now. Less wastage means quicker picking but because the fruit size is generally bigger, the kilos per picker per hour are increased by, in some cases, 25% in comparison to Elsanta. Admittedly this was from a tray plant and was in new glass but with Elsanta as a guideline it certainly looks favourable.
Overall, Sonata is a little sweeter than Elsanta. Flavour is better at the start of picking when yields are high and tends to flatten out towards the end of picking. Elsanta has a much stronger flavour at the end of picking as the yield reduces.

The fruit is also a nice red colour with no tendency to darken after picking. This is a major advantage as many of the new strawberry cultivars released over the years had a tendency to turn too dark a colour after picking. (Florence / Symphony)
The firmness of strawberries is also a very important trait which was taken into account when breeding Sonata. Firmness is very important for a successful shelf life. Results indicate that the berry is almost as firm as Elsanta, although much larger in size.

A number of Dutch and UK outdoor trials have also been carried out with Sonata. The cultivar was able to stand up to very hot spells of weather and also to heavy downpours, where there was no fruit splitting. Again, there were far fewer misshapen and larger berries, making the crop easier and quicker to pick.

Addapted from :http://www.hargreavesplants.com/template.php?sectionId=72

Strawberry - Elsanta


The leading strawberry variety for top quality fruit production in the UK
Good yields of large, firm, glossy fruit
A quality variety with excellent shelf life
Elsanta is susceptible to some fungal diseases and therefore needs good management
Recommended for both protected and open field production
Number 1 choice for supermarkets and quality outlets

Adapted from :http://www.hargreavesplants.com/template.php?sectionId=11

Strawberry - Elsanta


The leading strawberry variety for top quality fruit production in the UK
Good yields of large, firm, glossy fruit
A quality variety with excellent shelf life
Elsanta is susceptible to some fungal diseases and therefore needs good management
Recommended for both protected and open field production
Number 1 choice for supermarkets and quality outlets

Adapted from :http://www.hargreavesplants.com/template.php?sectionId=11

Strawberry - Darselect


The fruit has a very good, sweet taste, with a strong, traditional, aromatic fragrance
Darselect is a vigorous, well balanced strawberry variety with an erect habit and dark green foliage
Fruits are large with good shape giving a high percentage of 1st class fruit
The stalk is easily broken, which helps for quick picking thus reducing harvesting costs
Darselect flesh is light red and firm, with a strong brick red skin
The strawberries store well if required and do not darken in store
Moderately tolerant to crown rot and Verticillium wilt

Strawberry - Eros


Offers an alternative to Elsanta
High percentage of Class 1 fruit
Large fruit, therefore reducing harvesting costs
Well flavoured and firm with good shape and colour
Eros is also resistant to three common races of red core
Frozen strawberry plants are available February - late July
Fresh strawberry plants are available October - January

Adapted from :http://www.hargreavesplants.com/template.php?sectionId=51

Strawberry - Hapil


A popular strawberry variety that has worked well for many years
Flowers are thrown late, expecting to miss the last of the frosts
Performs well in dry summers
Hapil is easy to pick with excellent visibility in the row
Heavy yields of large, well shaped, glossy fruits
Exceptional PYO and fresh market variety
Frozen strawberry plants are available February - late July
Fresh strawberry plants are available October - January

Addapted from :http://www.hargreavesplants.com/template.php?sectionId=50

Strawberry - Cambridge Vigour


A time honoured classic still much sought after today.
Very sweet and tasty
Moderately sized berries
Attractive colour with traditional strawberry flavour
Ideal for PYO and Farm Retail outlets where traditional flavour is a must!

Fresh strawberry plants are available late September - January

Strawberry Variety : Cambrige


favourite with many growers but now superseded by newer strawberry varieties
Good disease resistance
Attractive colour with a traditional strawberry flavour
Reasonably sized berries that hold well in the field lending itself well to the Pick Your Own market

Addapted from :http://www.hargreavesplants.com/template.php?sectionId=42

Petani Strawberry Ciwidey, Aset Agrowisata Bandung Selatan

Petani Strawberry Ciwidey, Aset Agrowisata Bandung Selatan

Bandung, 11 Juni 2005 12:06
Ratusan petani sayuran di Kecamatan Ciwidey dan Rancabali Kabupaten Bandung banyak yang "banting setir" menjadi petani strawberry yang dikemas dalam bentuk wisata agro yang menjanjikan di masa mendatang.

"Kebanyakan kebun sayuran yang disulap jadi tanaman strawberry tersebut yang terletak di pingir jalan atau yang ada akses jalannya, dan hasilnya cukup lumayan bisa memberikan variasi untuk mendukung wisata agro di Ciwidey ini," kata Atang (49) seorang petani strawberry, Jumat yang mengaku sudah setahun ini menekuni tanaman strawberry itu.

Ia menyebutkan, awalnya penanaman strawbeerry tersebut hanya dilakukan oleh beberapa orang petani saja, namun kemudian ada yang memberikan bibit dan cara-cara bertanam strawberry yang ternyata cocok dengan iklim di pegunungan Ciwidey.

Untuk menarik pengunjung, para petani sengaja memberikan pelayanan tersendiri yakni dengan mempersilahkan pengunjung untuk memetik sendiri strawberry yang akan mereka beli. Petani setempat menjual strawberry yang langsung dari pohonnya itu seharga Rp35.000 per kilogram.

Selain itu para petani juga membudidayakan tanaman strawberry tersebut untuk dijual kepada pengunjung yang menginginkan tanaman strawberry di rumah masing-masing baik ditanam di atas pot atau pada karung ukuran kecil.

"Biasanya hari Sabtu dan Minggu banyak pengunjung ke sini untuk sekedar memetik strawbery atau membeli bibit strawberry, lumayan ada peningkatan dan cukup prospektif," kata Atang.

Para petani strawberry tersebut tidak khawatir straberry mereka yang ranum tidak laku. Pasalnya lokasi tersebut tepat berada di pinggir jalan yang mengakses ke kawasan obyek wisata Cimanggu, Ciwalini dan Situ Patenggang di Kecamatan Rancabali.

Selain memasang plang yang bertuliskan `Kebun Strawberry, Pembeli Memetik Sendiri`, para petani juga menjual strawberry dari kebunnya ke kawasan obyek wisata di sana. Namun tidak jarang juga ada yang membeli dari Kota Bandung untuk dijual di toko-toko swalayan atau di obyek wisata yang tersebar di Kota dan Kabupaten Bandung.

"Kami hanya menawarkan kepada wisatawan untuk menikmati suasana alam dan buah yang alami pula, kebetulan strawberry tidak rewel mengurusinya dan mudah sekali memeliharanya. Harganya juga masih `orsinil` dan bersaing," kata Junaidi (40) petani strawberry di Rancabali.

Areal yang dipakai oleh para petani untuk membudidayakan strawberry itu bisa dilakukan di lahan sempit, namun minimal 70 tumbak hingga 150 tumbah. Bahkan beberapa petani ada yang menanam pada lahan lebih dari 250 tumbak.

Pohon strawberry tersebut ditanam pada ratusan karung berukuran kecil dan tersusun rapi. Kebersihan medianya juga sangat terpelihara, dan hampir setiap hari para petani tersebut harus menyiramnya dengan telaten.

"Saat ini belum begitu banyak berbuah, biasanya pada musim penghujan buahnya bagus. Namun sekarangpun cukuplah untuk memenuhi permintaan dari para pengunjung," kata Junaidi.

Mereka optimis, budidaya strawberry bisa memberikan nilai tambah untuk penghasilan mereka. Namun demikian, mereka tidak meninggalkan sama sekali memproduksi sayuran yang selama ini menjadi sumber penghidupan warga di kawasan dingin di Bandung Selatan itu.

"Menanam sayuran tetap menjadi prioritas utama, sedangkan strawberry mencoba dikembangkan dan selama ini cukup memberikan nilai tambah bagi warga. Harga jualnyapun cukup menggairahkan," tandasnya. [TMA, Ant]

Dikuti dari :http://www.gatra.com/2005-06-11/artikel.php?id=85345

Kawasan Selo yang selama ini dikenal sebagai penghasil tanaman sayuran, akan dikembangkan sebagai tempat budidaya strawberry.

oleh jay pada 17-01-2008
SELO (Joglosemar): Kawasan Selo yang selama ini dikenal sebagai penghasil tanaman sayuran, akan dikembangkan sebagai tempat budidaya strawberry.
Ketua FEDEP (Forum Economic Development and Employment Promotion) Boyolali Guritno menjelaskan dalam pengembangan budidaya stawberry tersebut, pihaknya mendapatkan bantuan sebanyak 1.000 bibit yang akan dibagikan kepada para petani di Kecamatan Selo untuk dikembangkan.
“Bibit stawberry akan ditanam di Desa Samiran dan Dukuh Rogobelah, Desa Suroteleng, Kecamatan Selo. Bibit yang diberikan adalah F1, yaitu jenis bibit strawberry indukan,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/1).
Guritno menambahkan pengembangan strawberry adalah untuk lebih mendukung perekonomian warga sekitar dari sektor pertanian. Pasalnya, selama ini para petani setempat hanya mengandalkan sayuran sebagai penopang perekonomian keluarga.
Bahkan tidak menutup kemungkinan budidaya strawberry ini akan dikembangkan menjadi kawasan agrowisata seperti yang sudah ada di beberapa daerah.
“Sebagai contohnya agrowisata Batu Malang dengan agrowisata apelnya, selain meningkatkan perekonomian masyarakat, juga mendukung sektor pariwisata,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali Darsono menyatakan dukungannya terhadap pembudidayaan strawberry.
Dengan pembudidayaan tanaman selain sayuran di kawasan Selo akan memberikan manfaat yang menguntungkan bagi para petani. (jay)

Dikutip dari : http://harianjoglosemar.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3941&Itemid=1

Varietas Honeoye -


The proven standard early strawberry variety; 4 - 6 days earlier than Elsanta
Bright, shiny, good quality fruits
Produces heavy yields with high percentage Class 1 fruit
Performs very well under protection of either tunnels or simple lay flat polythene
A neat, compact strawberry plant
Very popular variety with Pick Your Own's

Addapted From :http://www.hargreavesplants.com/template.php?sectionId=44

Merengkuh Keuntungan Si Manis dari California

31/03/2002 05:33 Usaha Kecil
Merengkuh Keuntungan Si Manis dari California
Liputan6.com, Lembang: Harga stroberi impor lebih mahal ketimbang buah lokal. Karena itu, para petani stroberi di Lembang, Jawa Barat, berinovasi menanam bibit stroberi impor. Mereka memilih bibit stroberi jenis California yang sekarang sudah ditanam di dalam rumah kaca dan siap panen. Bila tak ada aral melintang, bibit serupa akan ditanam pada musim tanam tahun ini, di luar rumah kaca. Demikian diungkapkan Dedi, seorang petani stroberi di Lembang, baru-baru ini.

Dedi menjelaskan, harga stroberi California bisa mencapai Rp 35 ribu per kilogram. Sedangkan, satu kilogram stroberi lokal hanya dijual sekitar Rp 7.000. "Harga itu tak berubah sejak 2000," kata Dedi. Sekarang ini, dari lahan stroberi seluas 7.000 meter, Dedi hanya mampu mereguk keuntungan sekitar Rp 600-700 ribu per minggu.

Sayangnya, petani kesulitan memperoleh bibit buah mungil berasa manis itu. Sebab, prosedur buat mengimpor bibit dari Amerika Serikat terbilang rumit. Bahkan mereka diperas untuk membayar biaya "siluman" yang cukup besar. Sayang, Dedi enggan menyebutkan instansi yang kerap melakukan pemungutan liar tadi.(KEN/Arfan Yap Bano dan Patria Hidayat) Dikutip dari :www.liputan6.com

Varietas-Varietas Stroberi


New early variety released from Darbonne, France
Similar season to Honeoye and Mae
Glossy, firm, bright, orange-red fruits
Large fruits with an average berry size of 30mm
Excellent sweet flavour and scored consistently high in taste tests. May suit Premium lines for UK supermarkets
Good eating quality with light red flesh
Short, conic/wedge shape
High percentage class 1 fruit (98% in Hargreaves Trials 2005)
Good shelf life of up to 4 da