Selamat Datang di Blog Unifam Strawberry, Jika anda ingin berkonsultasi seputar budi daya stroberi silahkan menghubungi kami. Dengan senang hati akan kami bantu. Trima kasih

Saturday, August 23, 2008

Dari Stroberi ke Kawah Putih

SEJAUH mata memandang hamparan stroberi menghijau. Ciwidey dan Rancabali identik dengan stroberi. "Kebun stroberi, pembeli memetik sendiri," begitulah plang terpampang di sepanjang Jalan Raya Ciwidey.

Sejak Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menetapkan Ciwidey sebagai kawasan agrowisata stroberi, banyak petani sayuran "banting setir" menanam stroberi, baik di pekarangan atau di persawahan. Menariknya, wisatawan tak hanya menyaksikan keindahan hamparan kebun stroberi, tapi juga bisa memetik sendiri dengan harga Rp25--30 ribu per kilogram.

Begitu pula siang itu, peserta outing agency "menyerbu" perkebunan stroberi tak jauh dari Hotel Sindang Reret, tempat peserta menginap. Terik mentari tak mereka pedulikan karena memang tak terasa panas di tengah kehijauan pohon stroberi dan embusan angin sepoi-sepoi. Sambil memetik, mereka juga mencicipi stroberi di kebun yang memang tidak dilarang untuk dimakan. Makan stroberi sambil memetiknya di kebun tidak dilarang karena mungkin sudah diperhitungkan pemiliknya.

Karena itu, tak heran bila metik sendiri agak mahal dibandingkan beli yang sudah jadi, seperti yang dijual di terminal menuju atau di objek wisata Kawah Putih yang harganya sekitar Rp5 ribu sampai Rp10 ribu/kg. "Enak metik sendiri dong, lebih mengesankan," kata Amdoni Zakir dari Initiave Media, seraya mengatakan, "110% gue puas mengikuti acara Lampung Post ini."

Hal senada disampaikan Syawal dari Hotline Advertising yang mendapat door prize sepeda motor. "Kalau Lampung Post bikin acara gini lagi, gue ikut lagi ya. Coba setahun tiga kali bikin acara ini," ujar Syawal, pemilik "suara emas" ini sembari terkekeh.

Selain memetik stroberi, wisatawan bisa minum jus stroberi atau makan dodol stroberi.

Usai ber-stroberi ria, peserta melanjutkan perjalanan ke Kawah Putih, Gunung Patuha, Ciwidey yang memiliki ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut (dpl). Pemandangan eksotik memukau di kawasan wisata Bandung Selatan ini. Hawa dingin yang menggigit tulang di tengah fumarol belerang pekat menambah nuansa tersendiri.

Kawasan wisata dan hutan lindung yang dikelola Perusahaan Perhutanan Indonesia (Perhutani) Unit III ini berjarak sekitar 40 kilometer ke arah selatan Kota Bandung. Terdapat danau belerang berwarna putih kebiruan di Kawah Putih. Asap belerang pun masih keluar dari permukaan danau. Di pinggir danau terdapat puing-puing peninggalan Belanda serta sebuah terowongan bekas penggalian yang masih menyemburkan gas berbau belerang.

Peserta kalangan biro iklan Jakarta tak menyia-nyiakan kesempatan foto bersama, sendiri dengan "ulah" sesuka hati. "Saran gue untuk Lampung Post, sering-sering lah bikin outing begini. Gue pasti ikut," kata Danny Koyongian dari Dentsu Indonesia. Setuju!!! n Ade Alawi/M-1

Sumber : lampung Post

No comments:

Post a Comment